Resensi

Pitch Perfect 3: Harmonisasi Humor dan Persaudaraan

(sumber foto: google.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Judul: Pitch Perfect 3 (2017)

Sutradara: Trish Sie

Produser: Elizabeth Banks, Paul Brooks, Max Handelman

Skenario: Kay Cannon

Pemain: Anna Kendrick, Rebel Wilson, Anna Camp, Brittany Snow, Hailee Steinfeld, Ester Dean, Hana Mae Lee, Chrissie Fit, Kelley Jakle, Shelley Regner, Alexis Knapp, Ruby Rose, John Michael Higgins, Elizabeth Banks, Guy Burnett

Produksi: Gold Circle Films, Brownstone Production

Distribusi: Universal Pictures

Rilis: 21 Desember (Indonesia)

Durasi: 93 menit


SKETSA - Menggelitik, menghibur, dan menyentuh. Tiga kata ini sangat cocok untuk menggambarkan seri terakhir dari trilogi Pitch Perfect yang telah tayang sejak tahun 2012 silam. Menjalani hidup dengan keadaan dan kondisi yang berbeda-beda, The Bellas akhirnya bertemu kembali dalam sebuah reuni yang membawa mereka menuju petualangan baru dalam karier mereka sebagai grup acapella.

Melalui koneksi Aubrey Posen (Anna Camp) yang ayahnya merupakan seorang kapten di Angkatan Darat Amerika, mereka berkesempatan untuk mengikuti tour USO yang diadakan di Spanyol bersama dengan tiga grup lainnya. Di sini, persaingan muncul dengan grup lainnya untuk menjadi penutup aksi DJ Khaled yang akan menjadi bintang utama di tour USO tahun ini. Bellas menjadi satu-satunya grup yang tidak menggunakan alat musik. Namun, hal ini tidak menyurutkan tekad mereka untuk menampilkan yang terbaik, meskipun penampilan pertama mereka menjadi kacau karena suara toa yang berbunyi dari pangkalan tentara. Merasa gagal menarik perhatian DJ Khaled, hingga akhirnya memutuskan untuk tampil habis-habisan dan mencoba berpenampilan ‘seksi’ untuk menarik perhatian DJ Khaled dengan menerobos masuk ke pestanya.

Disisi lain, Beca (Anna Kendrick) menarik perhatian produser DJ Khaled, Theo (Guy Burnett) karena kemampuannya bernyanyi dan menciptakan melodi. Diam-diam, Theo memberitahukan potensi Beca kepada DJ Khaled untuk dipertimbangkan. Namun, pesta mewah yang diadakan oleh DJ Khaled tersebut berakhir dengan kekacauan yang disebabkan oleh salah satu personel Bellas, Aubrey Posen. Momen inilah yang membuat penonton mengeluarkan gelak tawa, karena seperti yang diketahui, setiap personel Bellas selalu ‘mahir’ menciptakan masalah.

Kisah kali ini juga mengungkap jati diri Fat Amy (Rebel Wilson) yang memiliki seorang ayah kaya namun kriminal yang dipertemukan dalam perjalanan Bellas kali ini. Amy yang sangat merindukan sosoknya akhirnya saling berbagi rindu dengan ayahnya yang berjanji untuk berubah dan akan melindungi Amy lebih baik. Namun hal manis itu tak lama, sang ayah kembali berulah dan membuat Amy kecewa.

Konflik lain dalam cerita ini juga digambarkan saat Bellas sedang menikmati waktu santainya di luar, tanpa Amy dan Beca, mereka didatangi beberapa orang yang mengaku sebagai penyelenggara tour dan meminta mereka untuk ikut bersama mereka. Tanpa curiga sedikitpun, mereka ikut dengan santai dan bersemangat. Saat keadaan mulai aneh, mereka baru menyadari bahwa mereka sedang diculik.

Lantas, kenapa Amy harus kembali kecewa dengan sang ayah? Dan, apa yang terjadi dengan Bellas selanjutnya? Kamu bisa temukan jawabannya dalam cerita film ini.

Dalam seri terakhirnya ini, klimaks film tidak terletak pada kompetisi yang ada, namun terkhusus pada persaudaraan dan kekeluargaan para anggota Bellas sendiri. Tidak melulu diisi oleh adegan konyol dan haru dari personel Bellas, dua komentator a capella sarkas Gail (Elizabeth Banks) dan John Smith (John Michael Higgins) juga menambah bumbu-bumbu humor dalam film kali ini.

Kali ini, salah satu personel Bellas yaitu Stacie (Alexis Knapp) tidak ikut secara penuh karena dirinya sedang mengandung delapan bulan. Oleh sebab itu. film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga maupun teman-teman untuk mengisi akhir pekan. (len/adl)



Kolom Komentar

Share this article