Resensi

Nombeko Mayeki, Sosok Cerdik dalam The Girl Who Saved The King of Sweden

The Girl Who Saved The King of Sweden merupakan novel fiksi karya Jonas Jonasson

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Reza Ferdyan

SKETSA - The Girl Who Saved The King of Sweden merupakan novel fiksi karya Jonas Jonasson. Buku ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 2013 dan merupakan novel kedua dari sang penulis, setelah keberhasilannya pada novel pertama yang berjudul The Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeard.

Mengisahkan sosok Nombeko Mayeki, seorang gadis buta huruf kelahiran Soweto yang merupakan sebuah perkampungan kumuh di Afrika Selatan. Ia telah ditinggalkan oleh sang ayah sejak 20 menit setelah pembuahan terjadi. Di usianya yang ke-10 tahun, ibunya pun meninggal akibat kecanduan tiner.

Digambarkan, Nombeko tumbuh dan terkurung dalam truk pengangkut kentang bersama raja dan perdana menteri Swedia. Hal itu adalah kejadian dengan probabilitas statistik 1 : 45.766.212.810. Perhitungan tersebut dilakukan oleh dirinya sendiri. Ia diperlihatkan sebagai sosok protagonis yang pemberani dan cerdik dalam novel ini. Suatu hari, Nombeko justru menjadi anomali dari probabilitas statistik yang dihitungnya sendiri.

The Girl Who Saved The King of Sweden membawa kita dari tahun 1970-an di Afrika Selatan menuju abad ke 21 di Swedia. Walaupun novel fiksi, tetapi tokoh sosial politik serta sejarah yang ada di dalamnya mengacu pada kejadian nyata. Contohnya Nelson Mandela yang ditahan akibat melawan sistem apartheid.

Meskipun begitu, referensi peristiwa sejarah dan pengenalan tokoh yang terlalu padat dibangun secara bertumpuk sehingga berpotensi menimbulkan kebingungan.

Bagian menarik dalam buku ini terdapat pada saat Nombeko harus menjadi budak kontrak. Suatu ketika ia ditabrak oleh insinyur alkohol bernama Westhuizen di Johannesburg, setelah melalui perjalanan panjang dari Soweto menuju Perpustakaan Nasional Pretoria. Di persidangan, hakim memenangkan sang insinyur yang lulus sekolah teknik melalui jalur nepotisme dan kecurangan.

Karena kebodohan dan hasrat candu narkobanya, Westhuizen yang memegang program senjata nuklir di Afrika Selatan membuat Nombeko yang seorang jenius menjadi tangan kanannya. Secara resmi, gadis tersebut hanya petugas kebersihan. Peristiwa ini juga mempertemukannya dengan tiga wanita Tiongkok yang juga merupakan budak serta agen Mossad yang akan mengirimnya menuju Swedia.

Meski dapat disimpulkan, jika banyaknya referensi yang diambil membuat pengenalan tokoh menjadi kurang membekas dengan alur yang cukup absurd. Novel ini menawarkan festival petualangan yang seru dan menyenangkan untuk dibaca.

Diceritakan melalui sudut pandang orang, The Girl Who Saved The King of Sweden memiliki tokoh utama yang kuat dan gaya humor apa adanya. Novel setebal 554 halaman ini bisa menjadi referensi bacaan yang menghibur untukmu di tengah pandemi. (dyn/fzn)



Kolom Komentar

Share this article