Resensi

Host: Teror Online yang Jadi Nyata

Resensi Film Host

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

Judul: Host 2020

Genre: Horror

Sutradara: Rob Savage

Naskah: Gemma Hurley, Rob Savage, dan Jed Shepherd

Rilis: 30 Juli 2020

Durasi: 56 menit

Studio: Shudder

Pemeran: Haley Bishop, Jemma Moore, Emma Louise Webb, Radina Drandova, Caroline Ward, Teddy Linard, dan Seylan Baxter

SKETSA - Penyebaran Covid-19 tak membuat kreatifitas sutradara terkenal Rob Savage meredup untuk menciptakan karya baru dalam dunia perfilman. Sutradara 'Healey’s House' dan 'Dawn of the Deaf' ini menghadirkan karya terbarunya selama lockdown di masa pandemi ini.

Setelah dirilis di Shudder beberapa waktu lalu, film buatan sutradara kebangsaan Inggris ini langsung menduduki peringkat tertinggi pada laman ulasan film Rotten Tomatoes sekaligus menjadi obrolan trending di media sosial. Meski hanya menyuguhkan konsep para aktor hanya bermain melalui layar komputer, tetapi mampu menyeret penonton untuk ikut meraskan atmosfir film ini.

Host merupakan film bergenre horor yang terinspirasi dari penggunaan aplikasi video konferensi, Zoom sebagai alternatif media penghubung jarak jauh untuk mempermudah komunikasi. Host banyak diapresiasi karena setting serta alur cerita yang disajikan, bahkan film ini dianggap layak sebagai salah satu film horor terbaik 2020.

Trailer Host: https://www.youtube.com/watch?v=SNlKbqHqGcY&feature=youtu.be

Menghadirkan cerita tentang beberapa anak muda yang melakukan pemanggilan arwah melalui Zoom. Ketika tengah menggelar pertemuan, tiba-tiba ada sesuatu yang mengganjal dan tak diinginkan hadir ke dalam obrolan serta ritual yang dilakukan.

Ritual tersebut berubah menjadi bencana, ketika salah satu pemain bernama Jemma melanggar aturan dari sang instruktur dan mempermainkan arwah yang akan dipanggil. Satu persatu pemain dalam film tersebut merasakan gangguan dan mendapatkan ancaman serius dari arwah yang datang untuk membunuh secara bergantian ke rumah mereka.

Uniknya walaupun film Host hanya menampilkan layar komputer, tetapi hal itu mampu menciptakan alur yang asli serta natural. Bahkan Savage tidak mengganti nama asli dari aktor yang bermain dalam film ini. Selain itu, film ini sepenuhnya ditulis dan diproduksi selama lockdown. Bahkan sang sutradara tidak pernah bertemu secara langsung dengan para pemainnya.

Tak hanya memberikan kesan nyata, film ini juga memberikan jump scare yang membuat penonton menjadi gelisah dan ketakutan karna ceritanya yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan bagi beberpa orang film ini akan membuat mereka parno setelah menontonnya. Berani nonton? (fzn/wil)



Kolom Komentar

Share this article