Resensi

Dilan, Kisah Wujud Cinta yang Tak Biasa

Siapa yang enggak tahu Dilan? Tokoh dalam novel karangan Pidi Baiq ini tak ada habisnya untuk diperbincangkan. (Sumber cover: fun-ebook.blogspot.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Judul: Dia adalah Dilanku 1990

Penulis: Pidi Baiq

Genre: Romance

Penerbit: Pastel Book

Tahun terbit: 2014

Jumlah halaman: 332 halaman

SKETSA - Siapa yang enggak tahu Dilan? Tokoh dalam novel karangan Pidi Baiq ini tak ada habisnya untuk diperbincangkan. Mulai dari cara Dilan mengungkapkan isi hati, menerjemahkan rindunya lewat kata-kata, sampai tingkah konyolnya yang sulit dicerna tapi romantis! Alhasil, bukan cuma Milea sebagai tokoh dalam cerita yang dibuat jatuh cinta dengan Dilan. Tak sedikit pembaca novel ini jadi ikutan baper, bahkan sampai senyum-senyum sambil mengkhayal.

Dia adalah Dilanku 1990, bercerita tentang kisah cinta gadis SMA bernama Milea. Pada tahun 1990, ia merupakan murid pindahan dari ibu kota. Dalam perjalanannya  menuju sekolah, Milea bertemu dengan seorang teman satu sekolah yang mengaku sebagai sang peramal. Ia mengatakan, bahwa nanti mereka akan bertemu di kantin. Mulanya Milea tidak menghiraukan. Namun setiap hari sang peramal tersebut terus mengganggu. Mau tidak mau, Milea mulai mencari tahu tentang sosoknya. Hingga akhirnya Milea tahu, laki-laki itu bernama Dilan.

Suatu hari,  Dilan mengikuti Milea pulang dengan angkot. Ia berkata, “Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja," sontak perkataan Dilan membuat hati Milea berdebar-debar, mungkin kaget. Milea terdiam mendengar ucapan Dilan. Namun di sisi lain ia juga memikirkan Beni, pacarnya yang ada di Jakarta.

Dilan mendekati Milea dengan cara yang tidak biasa. Ia memberikan coklat kepada Milea melalui tukang pos, membawa Bi Asih untuk memijat Milea saat sedang sakit, sampai cara aneh tapi romantis. Ia memberikan buku Teka Teki Silang (TTS) sebagai hadiah ulang tahun. Di dalamnya, Dilan menuliskan “Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, Cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak ingin kamu pusing mengisinya. Dilan!”

Milea, anak dari seorang tentara, bukannya tak tahu Dilan sedang mencoba mendekatinya. Suatu saat, Dilan mengatakan bahwa ia akan mengunjungi rumah Milea.

“Kamu mau ke rumahku? Jangan! Ayahku galak. Pokoknya jangan,” ucap Milea panik.

Dan malamnya, Dilan benar-benar datang! Mengaku sebagai utusan kantin dan menawarkan menu baru makanan di sekolah.

“Milea, kamu tau kenapa aku datang? Kalau aku gak datang karena takut ayahmu, aku pecundang.” ungkap Dilan penuh percaya diri.

Meski bercerita tentang kisah remaja, namun tidak semua bagian cerita bisa diterima dengan baik oleh semua kalangan. Di antaranya tentang kenakalan pelajar, yang dalam cerita digambarkan dengan adegan perkelahian.

Tak hanya tentang romansa percintaan, novel ini juga menampilkan sisi lain khas kehidupan remaja. Lika-liku masa putih abu-abu, hubungan antara anak dengan orangtua, hingga kehidupan anak geng motor dikemas dengan sangat ciamik. Meski lebih banyak menunjukkan kisah percintaan, novel ini menyiratkan banyak pesan.

Salah satunya dalam adegan dengan salah satu guru, Pak Suripto, yang menampar Dilan. Kemudian Dilan balas menampar. Dilan mengungkapkan bahwa “Guru itu digugu dan ditiru. Kalau ia mengajarkanku menampar, aku juga akan menampar.”

Berkat kesuksesannya, novel Dia adalah Dilanku akan diangkat ke layar lebar. Film yang akan ditayangkan dalam waktu dekat ini menarik antusiasme besar masyarakat. Bahkan di Samarinda, terdapat perkumpulan pecinta Dilan yang tergabung dalam akun Instagram @dilanku_samarinda. Rencana untuk nonton bareng saat penayangan perdana film Dilan pun telah dicanangkan. Kalian juga pasti sudah pada enggak sabar, kan? (nis/adl)



Kolom Komentar

Share this article