Resensi

Anak Muda Palsu: Perjuangan Mahasiswa Semester Akhir Menuju Wisuda

Anak Muda Palsu, sebuah film karya anak daerah yang mengisahkan empat sahabat dalam menghadapi semester akhir sebelum terkena DO.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Google.com

Produser: Amril Nuryan, Andi Ashari Arraniri

Sutradara: Ihdar Nur

Genre Film: Komedi

Pemain: Tumming, Abu, Reo Ramadhan, Hisyam Hamsir, Luna Vidya, Inten Navadia, Mamak Ramlah, Fanny Gee, Alli Murdani

Produksi: Finisia Production, 786 Production

Rilis Resmi: 4 Juli 2019

SKETSA - Juli 2019 memiliki beberapa pilihan film seru yang bisa kita saksikan. Ada sebuah film daerah karya anak muda Kota Makassar yang resmi tayang di seluruh Indonesia. Film tersebut cukup menarik dan ditunggu oleh masyarakat Kota Makassar, bahkan masyarakat Sulawesi Selatan yang berada di seluruh Indonesia. Film daerah ini juga tidak kalah seru dari beberapa film baik nasional maupun mancanegara. Film tersebut bertajuk Anak Muda Palsu.

Anak Muda Palsu merupakan sebuah film karya Finisia Production dan 786 Production yang menceritakan empat orang mahasiswa yakni Tumming, Abu, Illang (Reo Ramadhan) dan Darwis (Hisyam Hamsir). Mereka adalah mahasiswa angkatan 2011 alias semester akhir di Universitas Hasanuddin. Mereka sedang galau memikirkan masa kuliah mereka yang sebentar lagi akan selesai waktunya. Apabila mereka tidak mampu menyelesaikannya, maka mereka akan di Drop Out (DO).

Pada awalnya, mereka berempat diperingati oleh pihak kampus lantaran mereka tidak serius dalam mengikuti perkuliahan sehingga membuat perkuliahan mereka tidak beres. Karena sudah diberi peringatan oleh pihak universitas dengan ancaman DO, mau tidak mau mereka harus berusaha untuk menyelesaikan perkuliahan mereka yang sebentar lagi akan selesai.

Tumming, Abu, Illang dan Darwis yang tinggal satu indekos dan bersahabat, bekerja sama untuk menyelesaikan skripsi dan tugas-tugas kuliah yang tertinggal. Mereka juga berjanji untuk bisa wisuda dan mendapat gelar sarjana bersama serta membantu bila salah satu diantara mereka mengalami kesulitan. 

Namun, untuk menyelesaikan masalah perkuliahan bukan perkara yang mudah bagi mereka berempat. Ada saja cobaan dan tantangan yang selalu datang dan harus mereka hadapi bersama untuk menyelesaikannya. Belum lagi kehadiran konflik dan perbedaan pendapat yang memperkeruh persahabatan mereka serta masalah pribadi yang muncul dalam diri mereka. Contohnya Abu yang didesak oleh Maminya (Fanny Gee) untuk wisuda sebelum di DO.

Pemeran utama film yakni Tumming dan Abu cukup bagus dan lancar dalam berakting, terutama akting mereka yang menggunakan logat Makassar yang sangat khas dan mengundang tawa penonton. Sedangkan Illang (Reo Ramadhan) dan Darwis (Hisyam Hamsir) yang baru memulai debut menjadi pemeran utama di film ini berakting cukup baik meskipun beberapa akting sedikit berlebihan. Terdapat sedikit bumbu adegan percintaan dimana Abu berusaha mendekati seorang mahasiswi yakni Icha (Inten Navadia).

Selain mereka, ada satpam kampus (Alli Murdani) yang cukup menarik perhatian. Seorang satpam yang umunya berani, terbantahkan oleh sosoknya. Ia penakut, terutama dengan dunia malam. Aktingnya yang jenaka bisa membuat penonton tertawa.

Anak Muda Palsu memiliki durasi waktu 1 jam 43 menit. Film ini bukan hanya menyuguhkan adegan komedi semata, namun juga pesan moral yang cukup penting untuk mahasiswa. Pesan tersebut yakni betapa pentingnya menyelesaikan kuliah tepat waktu bahkan lebih awal, serta belajar menghargai waktu dan juga serius dalam mengikuti perkuliahan. 

Dibalik peran utama mereka sebagai mahasiswa semester akhir. Tumming dan Abu juga menjadi penulis di film ini, yang sebagian besar menggunakan tambahan logat Makassar. Hal Ini yang membuat film daerah lebih berbeda dibandingkan film nasional pada umunya yang pernah kita tonton.

Anak Muda Palsu menjadi film daerah yang bisa dikatakan cukup sukses setelah tayang resmi di Indonesia. Terbukti, banyak sekali masyarakat yang menonton, terutama masyarakat Sulawesi Selatan karena film ini dibuat dengan bahasa daerah asal mereka. Film Anak Muda Palsu diprediksi bisa menjadi suksesor film Uang Panai yang dimana menjadi film daerah tersukses pertama di tahun 2016. (anm/len) 



Kolom Komentar

Share this article