Puisi

Spasi

Ilustrasi galau. (Sumber: batamnews.co.id)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Seperti pohon yang layu redup merana
Kering di musim kemarau berkepanjangan

Tumbang menghalau jalan
Jiwa pun bisa menggetas patah

Tumpukan tugas terpaan rutinitas menumpulkan pikiran

Penemuan terjebak dalam hitam
Kosong lengking pantulan
Dari kebuntuan

Hati sayu, jiwa lemas, dilema lalu lalang
Melanda
Hidup dicuri oleh kedangkalan
Hingga tak bermakna

Ku butuh jeda
Jeda untuk menghela nafas

Helaan panjang menyeruakkan rasa hampa dalam-dalam
Memaksa hingga tak tersirat 
dalam artian

Manusia itu tulisan
Ia bermakna karena adanya jeda
Spasiku hidup agar aku terbaca

Ditulis oleh Marini Juni Ananda Basrimas, mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP 2017



Kolom Komentar

Share this article