Sialan
Suasana malam di Samarinda

Twitter, Samarindalover
Di mana jantung kota ini, Malna? Ketika
berjalan memunggungi matahari lapar
mengiris-iris perutku & sakit kepala
karena puisi gelapmu
Aku memasuki SCP disambut dingin
AC & brosur cicilan rumah
DP 55 juta! Melihat orang-orang tertawa
memakan happy meal, mengabaikan
pengemis yang terlihat di trotoar
& kenanganku menjadi ACE Hardware
iklan rokok berbahasa Jakarta
& merasa absurd di tengah
orang-orang yang mencari kebahagiaan
pada akhir pekan
Di Foodcourt sepasang kekasih
membicarakan masa depan
Iphone keluaran terbaru & pernikahan
mewah di hotel yang akan dihadiri
tokoh-tokoh politik & selebritis
& tiba-tiba merasa cemas dengan harga
harga yang harus kubayar kelak
ketika menjadi tua: tanah, rumah
biaya persalinan & pendidikan
anak-anak, tagihan listrik & air
dan ain-lain. Oh, Samarinda—
Yang makin genit dengan infrastruktur:
flyover, jalan jalan, taman taman
betapa lelahnya menjadi manusia, sungguh
karena yang fana cuma
waktu
& kekosongan yang diisi kebisingan
di jalan jalan raya cuma sementara
& sandiwara & iklan iklan yang ditampilkan
& disaksikan di televisi tetap sandiwara
& nyawa nyawa melayang karena bekas galian
galian tambang & ibu yang menjerit
histeris karena anaknya mati tenggelam
di sana & Gubernur yang justru
menyalahkan warganya & kau yang merasa
ditipu Gubernur
Itu setelah pilkada cuma pasrah berkata:
sialan.
Ditulis oleh Fitra Wahyuliansyah, mahasiswa Sastra Indonesia, FIB 2012.