Senja
Sebuah puisi dari Rosmi Rahma, bercerita tentang senja.
Sumber: Rosmi Rahma
Tentang apa saja yang ada dalam hidup ini
Sebelumnya kita sudah belajar tentang senja yang sudah kita lewati
Kalau saja ini bukan perkara hati, sudah pasti syair-syair kesedihan tak akan tercipta
Tak ada lagi kata seandainya untuk senja yang sudah pergi
Tawa yang telah memecah kesunyian, memecah keramaian dan sibuk untuk menyenangkan hati yang sudah jatuh kini sunyi dan sepi
Kehadiran senja yang indah hanya kata-kata pemanis untuk saat ini
Tak ada lagi kah simpanan kata-kata indahmu untuk menyambut hari ini atau sudah tak mampu lagi tersenyum di bumi?
Bangunlah wahai diri, sadarlah waktumu sudah mulai habis untuk beranjak pergi dari semua kenangan
Kenangan yang telah hilang
Apa yang hilang ?
Cukuplah, jangan bertanya lagi kembalilah bangkit
Kembali tata dirimu
Mari kita temukan senja yang layak untuk kita kenang
Bukan mengingat senja yang telah hilang
Senja juga belajar tentang arti kehilangan, pikirkan saja setiap waktu senja melihat mata yang berbeda dan mata melihat senja yang silih berganti
Tenang senja tetaplah sebagai senja yang menghias langit untuk kita yang hidup di bumi
Searti dengan bahagia yang sudah pasti dan akan menjadi milik semua kamu
Senja akan tahu warna indah terkenang untuk mata indahmu
senja dan kamu akan bertemu di waktunya
Ditulis oleh Rosmi Rahma, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015.