Puisi

Sekilas

Tak kusangka, hanya melewati sebuah pom bensin saja akan sesakit ini.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Istimewa

Tak kusangka, hanya melewati sebuah pom bensin saja akan sesakit ini.

Lokasi yang umumnya tak begitu berarti, namun memiliki kenangan tersendiri di hatiku.

Terpatri dengan jelas bagaimana tangis dan tawa kita di atas motor kala itu.


Hujan deras yang turun malam itu, membuat kita memutuskan singgah dan berteduh di pom bensin.

Tawa canda kita terdengar seperti beradu dengan derasnya hujan.


Di lain waktu, di pom bensin yang berbeda, tangis pun pernah terjadi di antara kita.

Menghabiskan waktu untuk mengantri dengan bayangan tentang masa depan yang mengakibatkan menetesnya air mata haru.

Seakan menjadi kita selamanya, menata semua impian untuk kebahagiaan, hingga tak sadar air mata pun jatuh.

Entah sebagai doa untuk masa depan atau hanya menjadi sebuah mimpi belaka.


Nyatanya, sekarang semua itu hanya kilasan kenangan di dalam kepala.

Kini aku berusaha untuk menata ulang hidupku, juga hatiku.

Sulit.

Bukan karena sudah terlanjur lama, ataupun karena sudah banyak yang dilalui bersama.

Mungkin karena kau sudah terlanjur begitu bermakna?

Ditulis oleh Nabila Yasmin, mahasiswa Psikologi, FISIP 2019



Kolom Komentar

Share this article