Puisi

Pilihan Tak Terpilih

Ilustrasi diri yang mencari wujud.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


vox.com

Berbohong pada kata.

Namun tidak pada wujud.

Tak tersentuh, terlalu jauh, tenggelam pada ekspektasi.

Sudah dikatakan secukupnya, masih saja meliar.

Berpikir… sudah, wujud sudah menarik diri.

Yang pergi meninggalkan lara.

Kalau saja wujud tidak lekas pergi, diri akan selalu dalam halusinasi.

Wujud sedang berbahagia, diri sedang menerima.

Ikhlas tidak ikhlas, lebih baik rasanya.

Sebab, manusia bersifat dinamis, dan kamu selalu manis.

Tenang, diri hanya sedang bertransisi pada adaptasi.

Akan kembali dengan cepat, secara pulih.


Ditulis oleh Syalma Namira, mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2017. 




Kolom Komentar

Share this article