Piknik di Hari Libur
Manusia begitu miskin liburan. Setiap kepala menjadi tegang, persendian mereka membatu. Semua tak ubahnya macet di ibu kota.
Sumber Gambar : Istimewa
Aku hendak bertanya kepada awan,
"Mengapa engkau memiliki hari libur terbanyak di seluruh alam semesta?"
Manusia begitu miskin liburan. Setiap kepala menjadi tegang, persendian mereka membatu. Semua tak ubahnya macet di ibu kota.
Aku ingin berlari di antara rumput, pasir, salju, gurun dan apapun yang bisa kita pijak, sayang. Tetapi, tak ada piknik paling indah selain duduk dan menyaksikan wajahmu diterpa angin sore dan matahari senja.
Aku baru ingin menelepon Ibuku ketika ia muncul di beranda bersama Ayah seperti pasangan paling ramah sepanjang masa.
Aku, dengan ini menyatakan bahwa piknik ini telah sempurna.
Ditulis oleh Christnina Maharani, mahasiswa Akuntansi, FEB 2017.