Puisi
Perempuan yang Sedang Dirindukan
Ilustrasi (Sumber: Istimewa)
Mendengar lagu lama yang sedang diputar di radio
Membuatku tersenyum seketika
Sama seperti saat melihat mu sejak sekian lama
Baru sebentar dunia ku teralih
Waktu sudah mulai marah
Memang Ia lah musuh paling abadi dalam sejarah
Baru kulepas tumpukan rindu dibelakang pundakku
Lalu kupikul kembali
Biar kubawa sampai ke persimpangan jalan
Hingga kita bertemu lagi
Nanti, di titik temu lainnya
Dimana Waktu tak berdaya
Hanya kita berdua
Mengalihkan masing-masing dunia
Ditulis oleh Sulistianoto Theo Ciptono, mahasiswa Sastra Inggris, FIB 2015.