Puisi
Luka dan Penawar
Puisi.
Sumber Gambar: Tumblr
Tatapku yang bergulir pada beningnya matamu
Seolah membawaku pada ruang candu
Aku tak mengerti kenapa
Bahkan mendengar namamu pun terasa sangat asing di telinga
Kini perasaan yang dulu kuanggap singkat menjadi lekat
Memang tak seindah kisah Dilan dan Milea
Pernah juga saling merasa tak pantas
Hanya karena hati yang panas
Namun segera sadar berpisah bukanlah hal yang pas
Terima kasih telah hadir
Karena bagiku kamu luka sekaligus penawar terbaik yang pernah ada.
Ditulis oleh Afriza Ramadhona Patience, mahasiswa FKIP 2019.