Kontradiksi
Puisi berjudul kontradiksi
Sumber Gambar: Line Today
Manusia bergidik melihat manusia
Terus menerka
Entah berada dalam raga atau ada padanya
Saat ini sua semacam petaka
Tak ada lagi peluk mesra
Sebab takut maut menjemput di depan mata
Hilir mudik mencari berita,
dari berbagai media
Hoaks selalu menjadi bumbu di tengah fakta
Pemimpin negara,
perintahkan rakyat untuk di rumah saja!
Jalanan lengang
Tak ada ingar bingar yang pengang
Manusia meradang
Tapi,
Bumi tersenyum riang
Langit cerah mulai terpampang
Bukankah selalu ada korban dari setiap permasalahan
Manusia kah? Bumi kah? Yang menjadi korban
Jika entitas bulat berduri tak kasat mata itu ada
Manusia kehilangan citra
Bahkan kepala
Tetapi, Bumi
Semakin berseri
Manusia atau si bulat itu
Sang virus sesungguhnya?
Ditulis oleh Halimatusya’diyah, mahasiswa Sastra Indonesia, FIB 2017.