Puisi

Kembali

Ilustrasi pulang (Sumber: kompasiana.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Senja mengetuk untuk menyelimuti
Hati yang sendiri teriris oleh angin malam
Sendiri ditinggalkan rintih kesakitan
Ia datang dan berkata “sudah saatnya kah?”
Suara riuh dedaunan mengejek cengeng diri
Apakah aku sudah tak bisa kembali?
Dipojok terdiam ditemani diriku yang lain
Ia datang dan berkata “sudah saatnya kah?”

Setelah selesai, gelarku sastra
Hanya bisa melukis isi hati yang lara
Tanpa keinginan untuk berkarya
Aku hanyalah makhluk biasa
Kadang rindu datang isengnya
Sedikit menapar menyisahkan luka
Aku ingin katakan tapi dia lupa
Saat rindu mampir banjir air mata

Sebotol anggur menemani gelap
Berdua saja menunggu datangnya mentari
Asal bisa bertatap lagi
Aku ingin kembali bisa ber-memori
Jahatnya kesendirian menusuk relung hati
Membuat ku berpikir “inikah saatnya kembali?”
Tapi apa aku siap? Meninggalkan mimpi
Kembali bertemu yang telah pergi

Aku sendiri,
Aku sakit,
Aku rindu, rindu ingin kembali

Ditulis oleh M. Akmal Farhan N, mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya 2015



Kolom Komentar

Share this article