Jurang Itu, Lagi?
Dalam perjalanan selalu kutemukan jurang
Sumber Gambar: Website Pexels
Rimbunya hutan yang menyesatkan
Jalan setapak tua pun terlihat samar
Kucoba susuri, singkirkan dedaunan kering yang menutupi
Di ujung petang, kutemukan jurang
Tuhan memberikanku hidup
Bodohnya, aku malah loncat dengan sengaja ke jurang tanpa dasar, tanpa cahaya
Jalan setapak tua pun kembali lembab
Perlahan kususuri, daun kering kini berlumpur basah
Di tengah malam, ku temukan jurang?
Tuhan baik, telah memberikanku hidup
Bodohnya, aku malah tersandung, terjatuh ke jurang itu
Rimbunya hutan, gelap, menyesatkan
Sudah kuhafal jalan setapak, entah itu samar, entah itu lembab
Tak peduli terus kususuri, langkah berat atau ringan tak berarti
Di pagi benderang, huft kutemukan jurang
Tuhan sangat baik memberikanku hidup
Sayangnya, aku terjatuh ke gelapnya jurang itu, lagi?
Puisi ini ditulis oleh Siti Mu’ayyadah, mahasiswi Program Studi Sastra Inggris FIB Unmul 2022