Puisi

Derita Budak

Ilustrasi (Sumber: www.merdeka.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Pagi itu tangan dan kakinya terikat,
rantai dengan 50 kilogram besi yang mengikat,
tubuhnya menggigil dan menggeliat,
sungguh dimatanya hanya cerminan derita yang tersirat.

lelah ia lelah terkurung dirumah majikan yang jahat,
satu kesalahan cukup bisa mendapatkan hukuman berat,
hingga usang dan kumuh wajahnya dan melarat,
dikucilkan, dibiarkan di gubuk tak terlihat,

adakah ia makan dan minum?
mungkinkah hanya hujan dan serangga dan buah yang membusuk,
yang tak sengaja jatuh dari tepi gubuk,

tangan kakinya melepuh, merapuh karena dingin dan panas yang menyeluruh,
pagi siangnya tiada pelindung, karena tempat tinggalnya beratapkan ranting daun dengan pohon yang lapuk.

Siapakah penyelamatnya dalam keadaan sedemikian,.
mungkinkah kematian adalah jawaban,.
agar derita usai dan terselesaikan,
berdoa hati sang budak,
harap sang budak,
di sela,
Derita Budak

Ditulis oleh Syarif Fauzan Khairullah, mahasiswa Sastra Inggris, FIB 2015.



Kolom Komentar

Share this article