Bunuh Diri
Bunuh diri

Sumber Gambar : Christnina
Mataku lemah akan cermin-cermin indah yang ditawarkannya dalam segenggam dunia.
Aku seakan candu,
Hampir sekarat tanpa kehadirannya.
Ia memberi apa yang aku inginkan,
Hampir seperti Tuhan.
Aku mengandalkannya sebagai tempat istirahat,
Meski aku tak pernah benar-benar melakukannya.
Manis benar, sungguh tak ada keraguan.
Ia menjadi keseharianku.
Bagian dari diriku.
Lalu mengikis logikaku.
Lantas, tak tersisa apapun untuk akal sehatku.
Aku sadar bahwa ia bukanlah madu,
Namun aku membiarkannya membunuhku perlahan.
Dasar bodoh.
Aku selalu bodoh atas segala kelakuanku yang mengetuk pintu-pintu alasan untuk mengunjungimu.
Ditulis oleh Christnina Maharani, mahasiswa Akuntansi, FEB 2017.