Biru malamku
Biru malamku
Sumber Gambar: dream.co
Malamku bertaut lagi mengingat birumu
Seperti pandangan samar cahaya bulan yang lalu;
Lapang, penuh akan suka bertumpuk puja membisu
Rasanya selalu seperti ini bak pinggiran senja puan
Yang bertemu tudung langit kebiruan
Namun, waktu masih saja terasa kaku nan rentan
Tiap kali tatapan tak berujung gentar ku upayakan padamu pelan
Kau yang asik pada diam senja,
membiarkan angin timur meraba lembut di wajah
Sayang sekali tetap saja,
Dinginmu itu kudapati hangat menyejukkan rasa,
Senyummu yang sulit terbaca itu kuanggap sebagai sapa,
Katamu yang lekas usai itu kuanggap sebagai nyanyian sua
Memupuk terus gembira yang tak berujung di rongga dada
Kau mengesankan kelabu sayang
Biru kelabu yang sukar ku terawang
Misteri antara suka dan duka tidak ada yang menang
Kau pengandaian biru-biru indah,
melekat di jiwa terwarna di raga
Untukku kau adalah bahagia, kusimpulkan saja
Tak peduli diantara jutaan biru
Aku memilih untuk selalu tenggelam dalam birumu,
Karena untukku biru malam, biru kelabu juga biru yang kurindukan hanyalah birumu
Hari keberuntunganku adalah bertemu denganmu
“Biru malam, biru kelabu juga biru yang kurindukan adalah birumu..”
Ditulis oleh Anisa Amalia mahasiswi Sastra Inggris 2016