Puisi
Ayah
Sebuah puisi karya Taufik Noor, mahasiswa Ilmu Kehutanan 2015. (Sumber foto: Istimewa)
Masih jelas terlukis di pikiranku
Tawa yang penuh akan kasih sayangmu
Jemari kokohmu, menggengamku erat saat itu
Membangunkanku yang terjatuh manja didekatmu
Usiaku telah bertambah karena waktu
Sedang usiamu kian hari kian menua
Tubuh ringkihmu mulai layu termakan masa
Ayah...
Kini kau telah dipanggil yang Maha Kuasa
Kau sudah terlelap di dalam sana
Dihimpit papan dan ditemani gelap gulita
Ayah...
Aku tak dapat lagi menatap senyum indahmu
Tak mampu merasakan pelukan hangatmu
Dan tak lagi dibelai manja akan jemarimu
Ayah...
Terima kasih untukmu
Tanpamu dan petuahmu
Aku hanya seorang anak tanpa arah
Ditulis oleh Taufik Noor, mahasiswa Ilmu Kehutanan 2015