Puisi

Aku dan Payung Jingga

Ilustrasi (Sumber: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Mengartikan malam selalu tentang sepi
Awan kelabu tak luput ikut berarti
Sendiri merenungi sesal
Kecil hati untuk mengingatmu
Tak berani ingin terlalu berlebih
Meski hasrat terus memaksa untuk memiliki

Waktu memang memakan segalanya
Sederet pemahaman kisah semu kau lahap
Sampai kau pergi dengan hati yang buta
Membuatku bisu untuk berbicara

Rintik hujan turun bersama rindu
Tak lupa kutitipkan lirihan namamu
Tidak jelas kemana akan terbawa
Sekedar melewatimu atau singgah menyapa

Jika gerimis ini berubah hingga membasahimu
Berbaliklah, lambaikan tanganmu
Dan tersenyumlah
Aku disini dengan payung jingga
Masih menyimpan memori penuh romansa

Ditulis oleh Annisa Ulya Novriana, Mahasiswi Akuntansi FEB 2016.



Kolom Komentar

Share this article