Press Release

GROW: Wujud Aksi Jaga Bumi bersama Nawadhara Indonesia, Mahasiswa dan Alumni Unmul

Mahasiswa dan alumni Unmul berkolaborasi menyelenggarakan program Green Innovation Week (GROW)

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, mahasiswa dan alumni Unmul yang tergabung dalam Nawadhara Indonesia telah sukses menyelenggarakan program Green Innovation Week (GROW) di Samarinda pada Sabtu (14/9) lalu. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari Green Leadership Indonesia (GLI) Batch 4, yang bertujuan mengajak pemuda, pemerintah, dan organisasi nonpemerintah (NGO) untuk bersama-sama menjaga bumi melalui aksi nyata yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Dipimpin oleh Fatur Rahman Subianto, mahasiswa FKIP Biologi, sebagai Project Officer, GROW GLI melibatkan sembilan pemuda inspiratif dari Kalimantan Timur. Mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di daerah Samarinda dan sekitarnya. 

Kegiatan yang berlangsung dalam rangkaian GROW ini terdiri dari penanaman pohon, susur sungai, edukasi lingkungan, serta festival bertema pelestarian alam yang melibatkan masyarakat secara luas.

Fatur Rahman Subianto menekankan pentingnya aksi nyata dalam menjaga lingkungan, terutama di daerah yang terdampak oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia yang merusak. 

"Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam pohon atau membersihkan sungai, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menyatukan kekuatan pemuda, pemerintah, dan NGO untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan," kata Fatur.

Program GROW mencakup serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memberikan dampak langsung kepada lingkungan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan meliputi:

Penanaman Pohon di DAS Karang Mumus
Aksi penanaman pohon menjadi salah satu kegiatan utama dalam GROW, dengan fokus rehabilitasi lahan kritis di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat, komunitas lokal, serta para pemuda yang berkolaborasi untuk memulihkan ekosistem di wilayah tersebut. 

Penanaman pohon ini bertujuan untuk mengurangi risiko erosi tanah, memperbaiki kualitas air, dan menyediakan habitat bagi keanekaragaman hayati setempat.

Susur Sungai dan Edukasi Lingkungan
Kegiatan susur sungai dilakukan untuk mengamati langsung kondisi ekosistem air di DAS Karang Mumus. Peserta diajak melihat dampak negatif pencemaran air serta pentingnya menjaga kebersihan sungai sebagai sumber daya vital bagi kehidupan. 

Dalam kegiatan ini, peserta juga mendapatkan edukasi tentang cara-cara menjaga kelestarian ekosistem air, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengelola limbah dengan lebih baik.

Festival Edukasi Lingkungan
Setelah aksi fisik di lapangan, program GROW juga menyelenggarakan festival edukasi lingkungan yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan. Festival ini menghadirkan diskusi panel, pameran produk ramah lingkungan, serta workshop daur ulang sampah yang melibatkan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. 

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap alam serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.

Inisiatif Edukasi untuk Masa Depan Hijau: Penerbitan Buku Sebagai Langkah Konkret


Selain aksi lapangan, program GROW juga menghadirkan karya edukatif yang signifikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dalam upaya menyebarluaskan informasi tentang pentingnya menjaga ekosistem sungai dan perlindungan satwa langka, Nawadhara Indonesia meluncurkan dua buku edukasi yaitu

1. Buku Saku “Tentang Karang Mumus”
Buku saku ini menawarkan informasi mendalam namun sederhana tentang pentingnya pelestarian ekosistem sungai. Buku ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mudah diakses kepada masyarakat mengenai upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk melindungi ekosistem sungai.

2. Buku Edukasi “Si Pahu Badak Periang dari Kalimantan”
Buku ini fokus pada perlindungan satwa langka, khususnya badak periang dari Kalimantan. Diharapkan buku ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap perlindungan satwa dan upaya pelestarian alam.

Tim Nawadhara Indonesia: Sinergi Mahasiswa dan Alumni Universitas Mulawarman
Tim Nawadhara Indonesia terdiri dari 9 anggota yang berperan penting dalam kesuksesan kegiatan Green Innovation Week (GROW). Di antaranya adalah Fatur Rahman Subianto sebagai Project Officer, Muh. Irsan Abdul Azis sebagai Vice Project Officer, dan Sarah Febriani sebagai Secretary & Treasurer. 

Di bidang media, Hamdi Setiyawan sebagai Head of Content Creator & Media, bersama Nur Alisah sebagai Staff Content Creator & Media bertanggung jawab mendokumentasikan dan menyebarkan informasi terkait kegiatan GROW.

Naufal Akhdan Amru Dhaffa sebagai Head of Event & Logistic, dibantu oleh Nabilah Atiqah Ulya selaku Staff Event & Logistic, memastikan kelancaran logistik dan acara. Olli Chandra, alumni Fakultas Teknik, memimpin tim Public Relation & Marketing bersama Amelia Alfida Wahyuni sebagai Staff Public Relation & Marketing

Kolaborasi tim yang solid ini menjadi fondasi utama dalam mewujudkan keberhasilan aksi pelestarian lingkungan melalui GROW.

Keberhasilan program GROW tidak lepas dari pendekatan Pentahelix, yang melibatkan kerja sama antara lima elemen utama: pemerintah, akademisi, NGO, media, dan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menciptakan dampak yang berkelanjutan serta melibatkan berbagai pihak yang berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pemerintah lokal, melalui dukungan kebijakan dan regulasi yang mendukung aksi penghijauan dan pelestarian lingkungan, memberikan kontribusi besar dalam pelaksanaan kegiatan ini. Sementara itu, NGO lingkungan memberikan panduan dan dukungan teknis yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan program sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

Program GROW berhasil memberikan dampak positif bagi lingkungan, terutama dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya rehabilitasi ekosistem DAS Karang Mumus dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Penanaman pohon yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kualitas air, keanekaragaman hayati, serta kesehatan ekosistem secara keseluruhan.

Ke depannya, tim Nawadhara Indonesia berencana untuk memperluas gerakan ini ke wilayah-wilayah lain di Indonesia, melibatkan lebih banyak pemuda dan komunitas lokal dalam aksi pelestarian lingkungan. 


"Ini baru langkah awal. Kami optimis bahwa melalui semangat kolaborasi dan kerja sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan." 

Press Release ditulis oleh Fatur Rahman Subianto, Mahasiswa Program Studi Biologi Unmul angkatan 2018, Ketua Nawadhara Indonesia



Kolom Komentar

Share this article