Press Release

FSLDK Gemar 14 Februari

14 Februari kemarin, FSLDK Kaltim-Kaltara dan LDK se-Samarinda menyelenggarakan agenda Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) 2017 di sekitar Islamic Center Samarinda. (Sumber foto: Dok. FSLDK)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Alhamdulillah telah terlaksana agenda Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) 2017 yang diselenggarakan oleh FSLDK Kaltim-Kaltara dan LDK se-Samarinda, pada 14 Februari 2017.

Agenda ini menindaklanjuti Hari Tutup Aurat (HTA) yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Aksi Gemar 2017 Samarinda dihadiri juga oleh komunitas ODOJ Samarinda, KAMMI Samarinda dan beberapa kalangan pelajar SMA di Samarinda.

Peserta yang berjumlah kurang lebih 300 orang membagikan jilbab, kaus kaki, baju koko, dan sarung kepada masyarakat di sekitar Islamic Center Samarinda.

Berikut kronologinya:

1. Donasi jilbab, kaus kaki, sarung, dan baju koko didapatkan dari donatur-donatur yang dikumpulkan di LDK masing-masing kampus se-Samarinda. Dimulai dari awal Februari sampai dengan H-1 pelaksanaan aksi. Terkumpul kurang lebih 1000 jilbab dan 300 pasang kaus kaki.

2. Agenda dimulai dengan Tilawah on The Street di depan masjid Baitul Mutaqin Islamic Center dan tepian Mahakam.

3. Peserta aksi membagikan rilis yang mengingatkan kembali kepada masyarakat akan batasan-batasan aurat dan cara yang benar dalam menutup aurat pada laki-laki dan perempuan. Aksi tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mengenalkan sedari dini batasan aurat pada anak-anak.

4. Selanjutnya, penyampaian orasi dan pernyataan dari beberapa lembaga:

-Ketua umum FSLDK Kaltim-Kaltara (Galih Budi Prasetyo)

-Ketua umum Pusdima Unmul (Haris Jundana)

-KAMMI Samarinda (Eddy Kurniawan)

-Ketua umum Dema STIS Al-Azhar

-Ketua Umum Pusdima Polnes (Askir Pratama)

Beberapa poin dalam aksi GEMAR 2017 adalah sebagai berikut:

1. Mengimbau masyarakat untuk mendidik sejak dini tentang batasan aurat kepada anak-anaknya.

2. Mengajak masyarakat untuk menutup aurat sesuai dengan ketentuan, yakni tidak tembus pandang/transparan, tidak membentuk lekuk tubuh, jilbab menutup sampai ke dada (untuk perempuan), tidak memakai pakaian berbahan dasar emas dan sutra (untuk laki-laki), tidak menyerupai perempuan (untuk laki-laki), tidak menyerupai laki-laki (untuk perempuan), menutup seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah (untuk perempuan), menutup antara pusar sampai lutut (untuk laki-laki), tidak tabarruj (berlebih-lebihan).

5. Aksi ditutup dengan pembacaan doa dan dokumentasi peserta aksi.

Aksi di wilayah Kaltim-Kaltara ini tidak hanya diselenggarakan di Samarinda saja. Di beberapa wilayah lain yaitu Balikpapan, Tenggarong dan Tarakan juga diselenggarakan aksi yang sama.

FSLDK se-Indonesia menyelenggarakan aksi ini dengan harapan agar masyarakat sadar akan pentingnya menutup aurat sebagai bentuk penjagaan moral dan upaya meminimalisir tindak kekerasan seksual terhadap perempuan.

Salam,

FSLDK Kaltim-Kaltara



Kolom Komentar

Share this article