Press Release

Dies Natalis Ke 54 Unmul

Dies Natalies Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Tepat pada tanggal 27 September 1962, sebuah universitas lahir di tanah borneo Kalimantan Timur untuk mencetak para pemuda dari Kalimantan yang intelektual, cerdas dan siap mengisi kekosongan peran yang tak disanggupi oleh pemerintah. Lahirlah dengan nama Universitas Mulawarman. Dengan membawa nama kerajaan Hindu tertua di Indonesia, harapan dengan lahir Universitas Mulawarman bisa sukses seperti kerajaan Mulawarman.

Universitas Mulawarman sudah berdiri hingga 54 tahun. Banyak prestasi, cerita dan solusi yang ditorehkan Universitas ini. Perjalanan panjang membangun dengan pasang surut di tengah keterbatasan, tapi Unmul mampu bertahan dengan 39.000 Mahasiswa di dalamnya yang dulu waktu berdiri hanya ratusan saja.

Prestasi yang ditorehkan tidak sedikit, banyak pemimpin daerah lahir dari Universitas Mulawarman. Dan membuktikan bahwa Unmul mampu menciptakan generasi pemimpin untuk Kalimantan Timur dan Indonesia.

Bukan hanya itu saja, prestasi yang ditorehkan mahasiswa tak sedikit, sangat banyak sekali Unmul mampu berprestasi di kancah regional, nasional bahkan Internasional dan itu semua mampu membuat Unmul disegani oleh Universitas se-Indonesia dalam hal perkembangan Universitas dan prestasi yang didapatkan.

Prestasi demi prestasi mampu diraih demi mencapai visi universitas yang berstandar Internasional dan itu dibuktikan akreditasi universitas yang menjadi B pada tahun 2014 dan di 2018 Unmul mengejar target untuk akreditasi program studi rata-rata dari jumlah keseluruhan menjadi A.

Banyak dosen, guru besar dan professor yang lahir dari Universitas Mulawarman, sehingga penelitian, jurnal bahkan penemuan tak sedikit dari Unmul mampu membuat universitas ini bertahan sampai sekarang

Dari segi gerakan mahasiswa juga tak kalah dari universitas besar yang ada di Indonesia. Mahasiswa Unmul mampu berbicara banyak dalam hal gerakan perubahan dan memberikan solusi atas permasalahan yang melilit di Indonesia.

Namun, dari sekian prestasi yang di capai oleh civitas akademika Universitas Mulawarman, banyak sekali keterbatasan dan permasalahan yang masih menjadi PR bersama serta refleksi dalam momen dies natalis kali ini.

14 Fakultas Universitas Mulawarman mempunyai berbagai macam masalah yang kompleks dan majemuk masih menemani perjalanan universitas ini.

Dari segi anggaran, Unmul setiap tahun terus menjerit di tengah kebutuhan yang terus meninggi, Unmul di tahun 2015 mendapatkan 31 Milyar untuk BOPTN sedangkan hanya naik menjadi 33 Milyar. Dengan nominal itu, Unmul harus menahan diri untuk membenahi semua sektor, idealnya untuk Unmul adalah membutuhkan dana 100 Milyar. 

Ini menjadi tantangan besar buat Universitas Mulawarman ditengah keterbatasan dan defisit anggaran. Pengelolaan anggaran di Unmul pula menjadi sorotan, tak adanya SOP pencairan anggaran untuk semua lembaga Unmul di kalangan Fakultas maupun organisasi kemahasiswaan. Bahkan, Unmul baru tahun ini memperbaiki sistem anggaran dengan membuat pedoman Anggaran Unmul untuk mencapai prinsip BLU yaitu efisien dan efektif. Dengan dana yang sedang defisit, Unmul terus mencari kerja sama dari pihak ketiga agar bisa berlangsungnya dana operasional universitas dan membantu membangun fasilitas.

Dari segi keamanan yang selalu menjadi sorotan di kalangan civitas akademika. Betapa tidak, Unmul baru membangun portal keamanan di tahun 2015. Itu pun dari desakan mahasiswa atas kejadian memilukan yaitu pembacokan kepada mahasiswa Farmasi di April 2015 lalu. Kehilangan helm, tas, sepatu, laptop bahkan motor terkesan sudah menjadi budaya di kampus hijau ini, jika dirupiahkan tentu sudah mencapai ratusan juta yang diderita oleh civitas akademika khususnya Mahasiswa. Menjadi PR besar untuk Universitas Mulawarman mengatur keamanan di lingkungan kampus Unmul yang memiliki 4 wilayah teritorial. Harus punya SOP keamanan yang jelas satu atap dengan didukung SDM berkualitas, penerangan yang memadai, fasilitas yang sudah dilengkapi teknologi dan legalitas Unmul untuk mengatur jalur Pramuka - Gelatik dari pemerintah kota. Tantangan berat yang dihadapi pihak universitas dengan melibatkan dukungan semua pihak baik dari dosen, mahasiswa, masyarakat sekitar dan pemerintah.

Permasalahan Fasilitas yang tak kunjung ada titik terang, masih banyak PR yang harus segera direalisasikan di tengah keterbatasan Unmul. Mulai dari Fakultas yang masih tak mempunyai gedung sendiri, banyak gedung yang tak terurus serta tak berpenghuni, Fasilitas kelas yang tak sesuai dengan kuantitas mahasiswa, kurangnya buku di perpustakaan yang hingga saat ini masih belum diperbarui edisinya, masih ada kampung dalam kampus Unmul, masalah peminjaman gedung untuk menunjang acara mahasiswa masih tak ideal karena tak ada SOP yang jelas dalam mengatur hal tersebut dan terakhir harapan dari kita semua angin segar yang di peroleh dari dana IDB bisa menutupi kekecewaan fasilitas yang dimiliki sekarang. Tentu berkaitan dengan fasilitas ialah masalah kebersihan dan ketertiban yang ada di Universitas Mulawarman yang menjadi PR serta tugas bersama untuk menjaga agar Unmul asri dan nyaman.

Terakhir adalah masalah akademik dan sistem IT. Menarik jika berbicara dua hal ini karena saling berkaitan. Permasalahan akademik tidak terlepas dari kualitas dosen yang mengajar serta didukung oleh fasilitas penunjang, rasio dosen yang masih kurang di Unmul dengan jumlah mahasiswa cukup membludak sehingga banyak permasalahan yang terjadi di lapangan. Kondisi mahasiswa yang majemuk berbagai macam karakternya sangat sulit untuk para pengajar mengembangkan intelektual mahasiswa dan memberikan materi kepada mahasiswa. PR besar menanti didepan ialah untuk mahasiswa yang mengabdi di masyarakat yakni KKN karena tahun depan KKN kompetensi atau tematik dihapuskan dengan sebab dalih anggaran tak termasuk dalam UKT Mahasiswa. Serta permasalahan peningkatan laboratorium penelitian yang masih sangat kurang sehingga mahasiswa sulit menemukan ide ide cemerlang dalam menemukan hal yang baru di penelitian. Masih dalam hal akademik, masa sekarang sudah masa-masa  yang sudah teknologi kian canggih. Sistem IT di Unmul masih semrawut, mulai dari portal mahasiswa dan dosen, portal dalam hal pengisian formulir UKT selalu server down jika di akses orang banyak dan terakhir tidak terdatanya mahasiswa yang sudah dalam forlap dikti. Ini menunjukkan sistem IT yang ada di Unmul masih jauh dari kata ideal.

Dari banyak permasalahan dan prestasi diatas, dalam momentum dies natalis kali ini, semua civitas akademika harus bersama-sama membangun universitas sesuai dengan tujuannya. Mari kita evaluasi dan memberikan solusi atas permasalahan yang dialami bukan lagi egois akan kepentingam sendiri.

Selamat ulang tahun Unmul. Hari ini Unmul bukan hanya sekadar penonton di kancah nasional, kita buktikan Unmul mampu memberikan sumbangsih solusi dengan almamater kebangaan.

Aku bangga dengan Almamater Mulawarman dan cinta Universitas Mulawarma.

Unmul layak untuk diperjuangkan!

Panjang umur perjuangan !
Hidup Mahasiswa !!

#DiesNatalis54
#MulawarmanBangkit

Salam,
Freijae Rakasiwi
Menteri Adkesma
BEM KM Unmul 2016



Kolom Komentar

Share this article