Opini

Mengubah Pola Hidup Sehat Remaja dengan Botol Tenbler

Tim Tentrepreneur bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup. (Foto: dok. Tentrepreneur)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sampah di Samarinda semakin hari semakin bertambah akibat banyaknya penggunaan barang sekali pakai, contohnya kantong plastik makanan maupun minuman dalam kemasan. Maka dari itu, tim Tentrepreneur mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup hemat dan sehat. Tentrepreneur terdiri dari 10 anggota, di antaranya Yohana Sinaga, Siti Khadijah Albar, Reza Riady, Ditha Dwi Jayanti, Fhatur Rizki, Tino Aji Wiranata, Siti Aisyah Ramdhani, Tathok Dimas Hudayana, Vegi Anggreani dan Muhammad Fadhil Muntashir. Mereka merupakan mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Unmul. 

Untuk memenuhi mata kuliah Kewirausahaan di semester 6, mereka harus menentukan produk yang dibuat dan dipresentasikan di kelas, serta sesuai dengan kriteria dari sisi lingkungan dan preneurship. Awalnya mereka berunding produk apa yang akan dibuat dan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama remaja masa kini.Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menjual produk tumbler, dengan nama Tenbler. 

Berupa botol minuman yang bisa dibawa ke mana saja dengan pemakaian ulang namun tetap ramah lingkungan. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 20.000 untuk Tenbler yang polos, sedangkan harga Rp 25.000 untuk Tenbler yang sudah di costum atau di desain sesuai keinginan pembeli.  

Berkembangnya model tumbler, sekarang berbagai usia pun bisa menggunakan. Tidak hanya anak-anak saja, remaja hingga orang dewasa yang bekerja di luar rumah pun memerlukannya. Manfaat Tenbler itu sendiri yaitu menghemat biaya pengeluaran. Tentu saja, sebab masyarakat di luar sana masih sering membeli minuman kemasan ketika berada di luar rumah. Bayangkan saja dalam sehari kita membeli minuman kemasan sebanyak 1 hingga 2 botol. Jika harganya Rp 5.000, berarti dalam 1 hari kita menghabiskan Rp 5.000 hingga Rp 10.000 untuk mengonsumsi air. Dalam seminggu, dapat dibayangkan telah berapa banyak uang yang harus dikeluarkan hanya untul mengonsumsi minuman.

Adapun kendala yang dialami dalam penjualan Tenbler ini, antara lain harus menunggu stok yang tersedia, di karenakan pembelian dari luar pulau dengan mencari harga termurah tetapi tetap dengan kualitas yang baik. Kendala lainnya yaitu sulitnya mencari kertas stiker untuk custom desain yang ditempel pada Tenbler harus benar-benar bisa menempel. Sekarang tim Tentrepreneur sudah menerima pesanan hingga lebih dari 20 tenbler, sudah termasuk permintaan custom desain.

Dengan menjual produk Tenbler, bisa menyadarkan masyarakat untuk lebih hemat dan mengurangi jumlah sampah botol plastik yang telah menjadi salah satu sebab kerusakan dan pencemaran lingkungan. Salah satu cara mengurangi sampah plastik dengan cara menggunakan Tenbler. Bisa juga menjadi pola gaya hidup dengan membiasakan menggunakan Tenbler, apalagi dengan menggunakan Tenbler terlihat keren dan kekinian. Misi dari tim Tentrepreneur, yaitu kami ingin menciptakan gaya hidup anak muda maupun dewasa perkotaan yang cinta dengan lingkungan.


Ditulis oleh Tim Tentrepreneur, mahasiswa Fakultas Teknik Unmul. 



Kolom Komentar

Share this article