Sumber: Christnina
SKETSA - Senin (4/9) lalu, berita berjudul "Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Kedokteran dan Penjaskes Nyaris Tawuran" kami rilis di website sketsaunmul.co. Tulisan tersebut menuai protes karena tidak memuat konfirmasi dari pihak Penjaskesrek yang juga terkait dalam kejadian. Seolah memukul rata kerusuhan hanya berasal dari satu pihak, yakni Kedokteran. Berita juga kurang memuat kronologis atau asal mula kerusuhan terjadi.
Tulisan tersebut mengundang protes dan keberatan dari pihak yang merasa disudutkan. Tanpa bermaksud untuk memojokkan salah satu pihak, kami menjadi mengerti bahwa alih-alih menginformasikan kejadian kampus, berita tersebut justru bisa menggiring opini pembaca karena berita tersebut tidak imbang antara dua belah pihak yang terkait. Reporter tidak berada di lokasi kejadian hingga akhir kerusuhan, sehingga berita yang kami turunkan kurang memuat informasi lengkap. Meski terlepas dari itu, telah ada upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari Penjaskesrek saat kejadian. Beberapa kali menemui mahasiswa dari Penjaskesrek, namun selalu dijawab tidak tahu. Sayangnya keterangan tersebut tidak kami muat dalam berita, sehingga menimbulkan beragam spekulasi.
Redaksi LPM Sketsa Unmul menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam kode etik jurnalistik. Menilai adanya kelalaian, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dari penayangan berita tersebut kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Kami juga memutuskan untuk mencabut berita tersebut sehari sesudah berita tersebut kami tayangkan di website.
Terima kasih atas semua respons yang disampaikan secara langsung kepada kami. Kesalahan ini menjadi pelajaran penting bagi kami agar lebih baik lagi ke depannya.
Redaksi LPM Sketsa Unmul.