Tim PHP2D Himaster Unmul dalam Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat Desa Bangun Rejo pada Produksi Madu Kelulut
Sumber Gambar: Istimewa
Himpunan Mahasiswa Peternakan (Himaster) Fakultas Pertanian (Faperta) Unmul berhasil menerima dana hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) untuk keempat kalinya. Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang diperuntukkan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa.
Pada tahun 2021, sebanyak 18 ribu proposal diajukan oleh berbagai UKM dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. Proposal ini melalui tiga tahap seleksi, yakni seleksi administrasi, substansi dan presentasi. Keputusan final oleh juri dan reviewer Dikti telah mengukuhkan 563 proposal yang lolos. Salah satu proposal tersebut berasal dari Himaster Faperta Unmul.
Tim PHP2D Himaster yang diketuai Gidion Parinding (angkatan 2018) beserta anggotanya mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Usaha Budidaya Kelulut (Trigona sp) dengan Apiculture Agroforestry System dan Pemanfaatan Lahan Kosong dalam Rangka mewujudkan Sentra Madu dan Peningkatan Perekonomian di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur” dengan didampingi oleh dosen pembimbing, Julinda Romauli Manullang.
Di masa pandemi seperti saat ini, kebutuhan akan pangan untuk meningkatkan imun tubuh banyak dicari oleh masyarakat. Maka dari itu, mengonsumsi madu menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan imunitas tubuh. Saat ini, peternak lebah kelulut di Desa Bangun Rejo masih melakukan budi daya dengan cara tradisional, memiliki permodalan terbatas, aspek produksi yang sangat tergantung pada alam, minim pengetahuan dan sulit memasarkan produk.
Kendala itu terjadi lantaran produk madu yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan pasar. Sumber pakan lebah juga hanya mengandalkan bunga dari buah-buahan, sehingga musim panen hanya lima kali dalam setahun. Selain itu, jumlah stup yang dikelola juga masih sangat sedikit, sehingga produksi madu yang dihasilkan juga masih sangat rendah. Hingga saat ini belum terbentuk kelompok peternak kelulut yang ada di Desa Bangun Rejo, padahal dengan adanya kelompok ini mampu menjadi wadah bagi para peternak untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman.
Salah satu program kerja tim PHP2D Himaster yaitu melakukan pelatihan budidaya lebah kelulut yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2021 lalu. Bertempat di pendopo kantor Desa Bangun Rejo dan lahan PHP2D Himaster, kegiatan pelatihan itu mendapat antusias yang besar dari peserta. Dihadiri pula oleh Kepala Desa, kelompok kelulut, anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karang taruna, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan pengurus Himaster.
Tak hanya itu, acara tersebut turut menghadirkan Enos Tangke Arung dan Syafrizal sebagai pemateri yang berkompeten pada budi daya lebah kelulut. Pemberian materi pelatihan dimulai dengan pengenalan jenis lebah kelulut, vegetasi tanaman sebagai sumber penghasil madu, pecah koloni, proses panen madu dan pengolahan hasil sampingan lebah kelulut.
Tak luput Gidion Parinding berpesan dan memberikan harapan dengan terlaksananya kegiatan ini. Ia berucap bahwa nantinya masyarakat mampu memproduksi banyak madu kelulut setelah mendapatkan beragam materi dari pelatihan ini.
“Dengan adanya pelatihan ini, harapannya bisa mengedukasi para peternak serta masyarakat Desa Bangun Rejo untuk meningkatkan produksi madu kelulut dan memanfaatkan hasil sampingan menjadi lebih bernilai ekonomis”, pungkas Gidion.
Ditulis oleh Nurfajar Kurniawan, Mahasiswa Peternakan 2018, Anggota Tim PHP2D Himpunan Mahasiswa Peternakan (Himaster) Faperta Unmul 2021.