Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Bersinergi dalam Kelola Sampah dan Pengendalian Perubahan Iklim

Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Bersinergi dalam Kelola Sampah dan Pengendalian Perubahan Iklim

Sumber Gambar: Pixabay.com

SKETSA Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati setiap tanggal 21 Februari di tanah air. Perayaan ini hadir sebagai pengingat bahwa permasalahan sampah harus menjadi perhatian utama, sebab isu lingkungan ini seperti tiada ujungnya. Tercatat pada laporan World Economic Forum (WEF), terdapat sekitar 4,8 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik per tahunnya. Kondisi ini tentu berdampak buruk, bahkan menimbulkan masalah lingungan baru.

Dengan mengusung tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”, HPSN kali ini mengajak berbagai elemen masyarakat untuk bergerak lebih. Tujuannya agar pengelolaan sampah yang baik turut berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai upaya pengendalian perubahan iklim.

Dilansir dari tribunnews.com, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (B3), Rosa Vivien Ratnawati turut menyampaikan makna tema tersebut dalam Konferensi Pers virtual di Jakarta, Rabu (16/2). 

“Tema HPSN tahun 2022 ini menyinergikan tiga program utama Kementerian LHK yaitu, pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di Program Kampung Iklim (Proklim), serta Perhutanan Sosial.”

HPSN 2022 digagas agar dapat menjadi platform yang memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah dan menjadi pendorong untuk mengendalikan dampak perubahan iklim yang timbul dari sektor sampah di tingkat paling tapak.

Beragam aksi peduli sampah dapat dilakukan secara nyata maupun virtual, seperti melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekitar, mengelola sampah sesuai jenisnya, juga membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, membuat konten di media sosial berupa ajakan peduli sampah atau turut meramaikannya dengan membuat twibbon Gerakan Hari Peduli Sampah.

Peringatan HPSN telah menjadi salah satu faktor pendorong untuk membangun kesadaran publik dalam upaya pengurangan sampah. Melalui upaya pencegahan dan pengendalian penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi secara nyata dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat. Meski dalam implementasinya perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya momentum belaka. (sya/khn)