
Sumber Gambar: Website internationalwomensday.com
SKETSA – Tepat hari ini, Sabtu (8/3), dunia merayakan International Women's Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional. Dengan menyuarakan kampanye ‘Acceleration Action’ (Percepatan Aksi), IWD mencoba melakukan percepatan menyuarakan kesetaraan gender di kehidupan masyarakat dalam ruang lingkup pribadi maupun profesional.
Lebih dari seabad perjuangan dilakukan perempuan untuk mendapat kesetaraan. Waktu yang tidak lama untuk menggambarkan seberapa gigihnya perempuan melakukan aksi membela kaumnya dari penindasan. Namun, sudahkan kita dekat dengan era kesetaraan sepenuhnya?
IWD pertama kali dirayakan pada 19 Maret 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Pada saat itu lebih dari satu juta orang menghadiri rapat umum yang mengkampanyekan hak-hak perempuan dan mengakhiri diskriminasi. Di Rusia sendiri, IWD pertama kali dirayakan pada 23 Februari 1913. Dan akhirnya, dunia sepakat menjadikan IWD diperingati pada 8 Maret berdasarkan kalender Gregorian.
Dari situlah IWD diperingati pada hari yang sama dengan kampanye-kampanye yang memperjuangkan hak perempuan.
Mengutip laman internationalwomensday.com, menurut data dari Forum Ekonomi Dunia, diperlukan waktu lima generasi dari sekarang agar dunia mencapai kesetaraan penuh. Maka dari itu, IWD mengampanyekan percepatan agar kesetaraan itu dapat terealisasi segera.
Di Indonesia sendiri masih terdapat ketimpangan gender dalam berbagai bidang, contohnya saja bidang pekerjaan. Mengutip iNews.id, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kesenjangan gaji yang didapatkan antara laki-laki dan perempuan. Data tersebut menunjukkan laki-laki mendapatkan 3,5 Juta rupiah perbulan sedangkan perempuan 2,7 Juta rupiah.
Ketimpangan gender juga ditemukan dalam ruang lingkup pemerintahan yang mana laki-laki masih lebih mendominasi dalam penguasaan jabatan. Dari Tempo.co, Kabinet Merah Putih yang ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto memiliki 43 menteri laki-laki, dan hanya terdapat lima menteri perempuan.
Melihat masih adanya kasus ketidaksetaraan yang merayap di era modern saat ini, IWD menjadi wadah masyarakat dunia memperjuangkan hak perempuan. Sebagai makhluk sosial, perempuan tentu memiliki hak untuk mencapai keinginan dan tujuan yang sama.
Untuk menyuarakan kampanye IWD, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk kemajuan yang positif terhadap kesetaraan. Tema IWD tahun ini mengajak menentang stereotype, menentang diskriminasi, dan merayakan keberhasilan perempuan.
Selain itu, komunitas IWD juga mengajak siapapun yang di manapun berada untuk menyuarakan kampanye melalui pose #AccelerateAction. Hal tersebut menjadi bentuk solidaritas bagi sesama pejuang kesetaraan di saat ini. (myy/ner)