Sumber Gambar: Widya/Sketsa
SKETSA - Guna memberikan kesadaran kepada warga Samarinda mengenai bahaya sampah botol plastik, mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) B 2022 mengadakan kampanye bertajuk #BeTrashformers.
Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada Minggu (10/11) di Area Car Free Day Balai Kota Samarinda, kampanye ini mengajak warga membawa sampah botol plastik, di mana warga yang membawa botol plastik akan mendapatkan reward berupa pin dan gantungan kunci.
“Karena satu botol yang dikumpulkan sangat berharga untuk kami,” ungkap Koordinator Kegiatan #BeTrashformers, Muhammad Istigfar Noor Map’ind, Minggu (10/11) lalu.
Selain mendapat pin dan gantungan kunci, hal menarik lain dari kegiatan ini adalah masyarakat yang berpartisipasi mengumpulkan sampah botol plastik juga diperkenankan menyusun tutup botol menjadi rangkaian pohon harapan. Bersamaan dengan itu, mereka akan diarahkan untuk mengisi pesan anonim guna menyampaikan harapan untuk Samarinda.
“Pohon harapan menjadi bukti warga Samarinda punya kesadaran dan berpartisipasi dalam pembangunan dan kebersihan kota,” kata Map’ind, sapaan akrabnya.
Kegiatan yang dilangsungkan bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan ini dimaksudkan agar terdapat kesadaran bahwa peduli sampah sama halnya dengan menjaga lingkungan dan menjaga negara, seperti yang dilakukan para pahlawan.
Selain untuk mengenang pahlawan dan mengumpulkan sampah, besar harapan kegiatan ini agar masyarakat bisa mengambil contoh semangat para pahlawan yang tak pernah surut menjaga negara.
“Pahlawan kita saja bisa menjaga negara ini, kita seharusnya bisa menjaga lingkungan yang menjadi bagian dari negara,” lanjutnya.
Membawa semangat #BeTrashformers, #SampahByeBye, #BersihHiHi, kampanye ini menjadi ajakan agar masyarakat tergerak membawa perubahan untuk lingkungan. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk masyarakat lebih peduli dengan lingkungan melalui pengelolaan sampah plastik.
“Sama dengan transformers artinya perubahan, kami ingin mengubah lingkungan kotor menjasi bersih,” tambahnya.
Meskipun sempat diguyur hujan, booth campaign tetap antusias menerima sampah botol plastik hingga terkumpul tujuh kilo botol plastik dengan total reward yang sudah dibagikan sebanyak 50 pin dan 50 gantungan kunci.
Project Leader Campaign #BeTrashformers, Adetya Risky menyebut sampah yang terkumpul merupakan hasil kampanye yang dilakukan sejak Sabtu (9/10) lalu di Teras Samarinda.
“Minggu pertama campaign digital lalu campaign offline di Teras Samarinda dan di sini di Balai Kota, dilanjutkan lagi campaign online seminggu ke depan,” terangnya kepada Sketsa pada Minggu (10/11).
Adetya melanjutkan, botol sampah plastik yang terkumpul nantinya didaur ulang di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah, PT Asiana Recycle Indonesia di Bengkuring, Samarinda.
“Sampahnya tidak hanya dikumpulkan dan dibuang, tapi kami bawa untuk didaur ulang setelah ada kerja sama dengan PT Asiana Recycle sebelumnya,” jelasnya.
Terlebih, sampah botol plastik termasuk sampah yang sangat lambat terurai dan bisa mencemari lingkungan beserta ekosistem di dalamnya. Namun, pengelolaan yang baik akan merubah dampak tersebut menjadi suatu hal yang bernilai.
Adetya menegaskan kampanye ini bertujuan mendukung pembangunan di Kota Samarinda dalam bentuk kebersihan lingkungan.
“Apalagi sekarang sedang banyak pembangunan dan renovasi, jadi sungai banyak tercemar sekali,” pungkasnya.
#BeTrashformers sendiri dibangun dengan ide dan visi menjadi pelopor mahasiswa yang mewujudkan kebersihan lingkungan di Kota Samarinda guna menciptakan kesadaran ramah lingkungan dan berdampak positif secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah dan lingkungan untuk masa depan Kota Samarinda. (ner/mlt/ali)