SKETSA — Suasana gedung Student Center (SC) yang beralamat di Jalan Barong Tongkok Selasa (27/3) kemarin terlihat ramai. Puluhan orang memenuhi aula lantai satu guna menyaksikan pementasan yang diselenggarakan oleh Teater Yupa Unmul. Pementasan yang dimulai tepat pukul 20.00 WITA membawakan naskah monolog berjudul Prita Istri Kita.
Menceritakan tentang seorang istri bernama Prita Kartika yang bosan dengan kehidupan pernikahannya yang serba kekurangan. Prita selalu berangan-angan mempunyai kehidupan yang layak bersama mantan pacarnya. Prita selalu mengkhayalkan hal tersebut ketika sang suami sedang bekerja. Namun, sudah selayaknya tugas istri, ia harus tetap melayani suaminya saat pulang kerja.
Prita yang diperankan oleh Rizka Julianti dibawakan dengan sangat apik. Penjiwaan Rizka dalam menggambarkan karakter seorang istri yang penat dengan sifat suaminya yang lemah dan iri hati terhadap tetangganya terlihat tampak nyata. Didukung dengan pencahayaan serta lagu yang jenaka, sukses menarik penonton menikmati alur cerita. Gaya Prita yang merutuki foto suaminya membuat penonton yang hadir terhibur hingga tergelak.
Andi Agung Setiawan selaku sutradara menjelaskan ini adalah pementasan kedua yang pernah disutradarainya. Naskah Prita Istri Kita merupakan pentas pamit yang akan dibawakan saat Festival Monolog Mahasiswa Nasional (STIGMA) kelima yang diadakan di Universitas Negeri Malang (UNM) awal April nanti.
"Setiap orang kan punya rahasia-rahasia gelap. Cuma prosesnya beda dan ini kita perluaskan. Kali ini si Prita mencoba mengeluarkan (rahasia), biasanya kita cuma pendam aja rahasia gelap itu, dari dia benci suaminya itu. Tapi, sebenarnya itu bukan benci, tapi itulah bentuk kasih sayang ke suaminya," jelas Andi ketika ditanya apa alasannya untuk menampilkan naskah Prita Istri Kita.
Antusiasme penonton ditanggapi positif olehnya. Andi berterima kasih dan bersyukur penonton yang datang juga banyak pada malam itu. Namun, Andi menuturkan jika ia masih belum puas dengan garapannya.
"Saya belum puas. Saya merasa ada tempat yang masih bisa saya naikkan lagi atau saya bisa angkat lagi. Walau banyak tepuk tangan yang meriah, saya menganggap itu biasa aja, pasti aku akan dapat lebih dari yang ini," tuturnya.
Andi juga berharap dapat memboyong seluruh piala di festival nanti demi mengangkat nama baik serta mengukir prestasi yang menjadi kebanggaan untuk universitas maupun Teater Yupa.
Dari salah satu penonton, Hanny Aliya, mengaku ini pertama kalinya ia menonton pertunjukan monolog. Hanny merasa kagum dengan pemain monolog yang sangat menarik baginya. Ia takjub dengan emosi dan gestur tegas yang ditampilkan sangat jelas oleh sang aktris, ditambah dengan efek-efek suara yang sangat mendukung penampilan tersebut.
"Cukup puas, cuma sayangnya sih ada noise dari luar, walaupun tidak terlalu. Bukan kesalahan dari pihak teater sih. Memang ada dari pihak luar juga menyalakan lagu techno di belakang panggung," ungkapnya. (cin/ycp/els)