Tanam Harapan untuk Nusantara Baru: Aksi Sobat Bumi Universitas Mulawarman Hijaukan Kota Samarinda
Sumber Gambar: Nindi/Sketsa
SKETSA - Pagi itu, matahari tertutup oleh awan mendung. Suasana sejuk menyelimuti lima tempat ibadah yang dibangun secara berdekatan di area Religi Center Jalan Jakarta I, Loa Bakung, Kota Samarinda.
Area tersebut merupakan area terbuka dengan hamparan rumput yang luas. Di antara tempat ibadah tersebut, terlihat sekumpulan orang tengah berkumpul mendengarkan suara dari satu orang. Mereka berpakaian hitam seragam, beberapa menggunakan atribut berwarna hijau, dan beberapa yang lainnya menggunakan atribut lembaga.
Ketika dihampiri, mereka telah mendengarkan arahan. Sembari membentangkan spanduk bertuliskan “Aksi Sobat Bumi Universitas Mulawarman, Tanam Harapan untuk Nusantara Baru, Aksi Tanam Pohon”, kelompok yang disebut Sobat Bumi tersebut mulai berpencar membawa bilah-bilah bambu untuk menentukan titik-titik yang akan ditanami pohon.
Sobat Bumi sendiri merupakan unit kegiatan yang dibentuk oleh Pertamina Foundation yang bergerak di bidang lingkungan. Anggotanya terdiri dari mahasiswa penerima beasiswa Pertamina Foundation.
Di kegiatan aksi tanam pohonnya, Sobat Bumi turut mengundang lembaga-lembaga di Unmul untuk turut serta dengan mengirimkan delegasi mereka. Beberapa delegasi terlihat di lokasi penanaman, seperti dari BEM FMIPA, LEM Sylva, BEM Faperta, BEM FT, juga LPM Sketsa Unmul. Diramaikan pula oleh perwakilan Forum Kerukunan (FK) Umat Beragama (UB) Kota Samarinda dan para staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Samarinda.
Anggota Bidang Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan DLHK Samarinda, Ngatman mengungkapkan rasa terima kasihnya mewakili DLHK Samarinda terkait aksi penanaman pohon yang dilakukan Sobat Bumi Universitas Mulawarman di Kota Samarinda.
“Terima kasih atas aksi penanaman pohon ini, semoga Kota Samarinda bisa jadi lebih rimbun dan hijau,” ungkapnya dalam sambutan di sesi pembukaan kegiatan pada Minggu (26/8) lalu.
Ngatman juga turut memberikan arahan kepada para pelaksana dan peserta delegasi mengenai cara penanaman pohon yang benar. Seperti, tanahnya tidak boleh terlalu tinggi hingga perawatan berkala yang harus dilakukan di masa-masa awal penanaman.
Di samping itu, Wakil Ketua FK UB, Tejo Sutarnoto juga mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap aksi penanaman pohon yang dilakukan di wilayah Religi Center. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan penerapan dari ilmu-ilmu yang pernah didapat.
“Pohon-pohon yang ditanam kami harap bisa melindungi tempat-tempat ibadah yang ada di sini, membuat teduh, dan membuat nyaman kita semua,” tuturnya saat dihampiri setelah melakukan penanaman bibit pertama.
Sama seperti Ngatman, Tejo juga mengharapkan pohon-pohon yang ditanam bisa dirawat secara berkala.
Setelah mendapat arahan mengenai cara menanam pohon, para peserta kembali menyebar membawa peralatan serta bibit pohon untuk melakukan penanaman di beberapa titik yang sudah ditandai oleh bilah bambu.
Terdapat kurang lebih 150 bibit yang akan ditanam oleh 29 anggota Sobat Bumi, 12 delegasi dari lembaga-lembaga di Unmul, dan para staf DLHK Samarinda yang turut memberikan arahan. Bibit-bibit tersebut merupakan bantuan dari DLHK yang mencakup bibit pohon ketapang, angsana, hingga kencana.
Ketua Pelaksana, Dimas Hermawan menyebut Sobat Bumi selaku penyelenggara memang melakukan konsultasi dengan DLHK terlebih dahulu terkait aksi yang mereka lakukan. Mulai dari saran lokasi hingga persiapan sebelum aksi.
“DLHK memberikan dua rekomendasi tempat, kami memilih Religi Center ini yang merupakan area yang baru dibuka dan akan ada agenda penghijauan juga,” jelasnya di sela-sela kegiatan.
Diketahui, area Religi Center sendiri nantinya akan dilakukan pengembangan sebab masih ada enam hektar tanah yang tersisa untuk wilayah tersebut.
Selain DLHK, Dimas menyebut kegiatan ini juga menggaet Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Samarinda yang banyak membantu terkait perizinan karena Religi Center sendiri dinaungi oleh Kesbangpol Samarinda.
Mengenai aksi penanaman pohon, Dimas mengungkapkan bahwa Sobat Bumi mempertimbangkan suatu kegiatan yang dampaknya bisa dirasakan dalam jangka panjang dan berkelanjutan.
“Kalau menanam pohon nantinya akan menghasilkan oksigen yang diperlukan makhluk hidup, tempat resapan air, dan penyaringan polusi udara juga,” tuturnya.
Ia melanjutkan, turut mempertimbangkan mengenai keadaan Kalimantan Timur yang banyak sekali penebangan pohon hingga banjir.
Sementara itu mengenai pemeliharaan lanjutan, Dimas menyebut pihak penyelenggara langsung melakukan diskusi dengan FK UB di hari itu juga, di sela-sela kegiatan penanaman pohon.
“Dari FK UB nanti mau membantu untuk perawatan harian, kami nanti melakukan kontrol berkala setiap bulan,” ungkapnya.
Meskipun sempat dilanda gerimis sebentar, para peserta yang terlibat tetap melanjutkan aksi penanaman pohon mereka dengan bersemangat sembari bercengkerama satu sama lain, di antaranya seperti Ikhsan dan Adinda yang juga merupakan bagian dari Sobat Bumi.
“Semangat sih, karena mau memotivasi untuk penghijauan di Kota Samarinda,” kata Adinda sembari memegang bibit yang siap ditanam.
Ikhsan yang bertugas menggali tanah pun turut menimpali. “Menuju zero emition,” ujarnya.
Sambil melanjutkan penanaman bibit pohon ke-enam mereka, Ikhsan dan Adinda mengungkapkan harapannya agar bibit yang mereka tanam bisa tumbuh dengan baik dan bisa dilihat hasilnya hingga beberapa tahun ke depan.
Di tengah aktivitas penanaman pohon, Ikhsan dan Adinda turut menceritakan kegiatan mereka dalam kegiatan pemeliharaan lingkungan di Sobat Bumi.
“Kebetulan kami juga tertarik dengan isu-isu lingkungan dan kegiatan-kegiatan peduli lingkungan,” kata Ikhsan.
Selain Adinda dan Ikhsan, kami turut menghampiri salah seorang delegasi dari LEM Sylva Mulawarman, Aditya Permadi. Ia menyebut, keikutsertaannya menjadi delegasi dalam aksi yang diselenggarakan Sobat Bumi adalah karena kesadaran sebagai mahasiswa Kehutanan yang memang harus turut serta dalam kegiatan penjagaan lingkungan.
“Kita sama-sama sadar juga hutan di bumi sudah menipis,” ujarnya sembari membantu peserta lain menggali tanah untuk menanam bibit.
Sembari menanam bibit pohon ke-tujuh yang ia tanam bersama rekan lainnya hari itu, Aditya turut mengungkapkan harapannya agar bibit tersebut bisa tumbuh dengan baik.
Seluruh peserta yang terlibat dalam penanaman pohon memiliki satu tujuan yang sama. Bersamaan dengan bibit pohon yang ditanam, mereka turut menanamkan harapan agar kegiatan ini bisa dirasakan dampaknya secara berkelanjutan. (ner/mlt/mar)