UKT Meresahkan, BEM KM Unmul Tampung Aspirasi

UKT Meresahkan, BEM KM Unmul Tampung Aspirasi

SKETSA - Seperti istilah yang lazim di dengar, tak ada uang maka tak ada barang. Begitu juga dengan cerminan sistem pendidikan negeri saat ini. Pendidikan yang seharusnya menjadi hak, kini mesti diterima dengan sejumlah biaya. Nyatanya tidak semua kalangan mampu penuhi. Hal ini juga terjadi di kalangan kelas universitas. UKT alias Uang Kuliah Tunggal kini menjadi polemik hangat bagi mahasiswa angkatan 2013 Unmul.

Angkatan ini menjadi yang pertama dalam menerapkan sistem UKT. Sedangkan masa perkuliahannya terhitung hanya dalam masa sidang skripsi atau menyelesaiakan tugas akhir. Keresahan muncul di antara mahasiswa. Haruskah membayar UKT secara penuh seperti semester sebelumnya tetap berjalan?

Polemik ini belum menemukan titik akhir dan menimbulkan kecemasan. Tidak hanya bagi satu atau dua mahasiswa, melainkan seluruh angkatan 2013 yang tidak lagi menjalani proses belajar mengajar di kelas. Mengingat adanya mahasiswa yang berat dalam menanggung biaya UKT.

Menanggapi ini, BEM KM Unmul menggelar diskusi online melalui aplikasi Whatsapp pada Sabtu (8/7) kemarin. Tergabung dalam sebuah grup, menjadikan wadah bagi mahasiswa untuk saling bertukar pikiran. Diikuti oleh BEM Fakultas Se-Unmul serta mahasiswa angkatan 2013, diskusi ini berjalan sejak pukul 21.00 Wita.

Dalam diskusi tersebut, tercatat beberapa masukan yang diterima. Di antaranya adalah mencari data terkait pendapatan dana Unmul sebelum dan sesudah penerapan UKT. Tak hanya itu, survei data juga akan dilakukan, dengan tujuan untuk membandingkan jumlah mahasiswa yang memilih cuti karena tidak mampu membayar UKT ketika sebelum dan sesudah sistem UKT diterapkan.

Norman Iswahyudi, presiden BEM KM Unmul menyatakan, diskusi itu dilakukan sebagai upaya advokasi dari BEM untuk mengawal sistem UKT.

"Kami berusaha mengumpul data yang diperlukan untuk kajian," ungkap Norman saat diwawancara, Minggu (9/7) sore.

Selain itu, dalam diskusi tersebut ditampung pula masukan terkait penentuan UKT bagi mahasiswa penyuluhan setelah semester 8.  Kemudian, penerima beasiswan serta penentuan pembayaran UKT pada mahasiswa semester 9 yang khususnya bulan ini hanya akan menjalani proses pendadaran.

Norman menyatakan, selama ini dipahami perhitungan total UKT mengikuti rata-rata mahasiswa yang telah menyelesaikan 8 semester.

"Logika sederhananya, jika sudah melewati 8 semester, mahasiswa membayar UKT full ini untuk biaya apalagi?" ujar Norman.

Hasil diskusi online tersebut menyebutkan bahwa forum telah satu suara, bahwa mahasiswa angkatan 2013 jangan membayar UKT sebelum adanya kejelasan terkait masalah ini. Norman pun mengharapkan bisa goal untuk semua mahasiswa 2013.

Selanjutnya, kata mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu, BEM KM Unmul bakal mengadakan forum diskusi lunjutan menemukan solusi lain, yakni konsolidasi. (adl/im)