Sumber Gambar: Yasyfi/Sketsa
SKETSA – Tidak terasa hampir sebulan sudah pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) Unmul 2024 usai dilaksanakan. Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan yang menjadi ajang bagi mahasiswa baru (maba) untuk dapat mengenal kampus dan seluruh civitas akademika lebih jauh lagi.
(Baca: PKKMB Unmul 2024: Ajang Para Maba Unjuk Semangat di Lingkungan Baru)
Perhelatan PKKMB tiap tahunnya selalu diwarnai dengan kemeriahan. Namun, meski berjalan meriah, beberapa hal di luar kendali yang pada akhirnya menjadi evaluasi bagi panitia pelaksana kerap kali terjadi. Seperti panasnya ruangan hingga mati listrik secara mendadak yang terjadi pada pelaksanaan PKKMB Unmul 2024. Akibatnya, kegiatan harus berakhir tidak sesuai dengan susunan acara.
Ketua panitia PKKMB Unmul 2024, Moh. Bahzar menyampaikan persiapan agenda besar tersebut telah dilakukan sejak maba mendapat pengumuman bahwa telah diterima di Unmul. Dalam persiapan dan pelaksanaannya pun, pihak rektorat bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pihak fakultas, bagian akademik, dan juga mahasiswa.
"Itu kan titik koordinat yang bagus, enggak boleh parsial-parsial. Ketika semua sukses, itu bagaimana koordinasi yang bagus, (antara) mahasiswa, tendik, bidang akademik, maka jalan. Jika kita parsial-parsial, tidak akan jalan. Itu harus dibudayakan di Unmul," sebutnya saat diwawancarai Sketsa, Rabu (28/8) lalu.
Terkait masalah panasnya ruangan, Bahzar yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni itu menyatakan, telah mencoba semaksimal mungkin dengan menyediakan kipas angin. Tidak hanya itu, Bahzar juga berkomentar soal mati listrik yang terjadi disebabkan oleh kesalahan teknis yang tak diinginkan.
"68 kipas angin coba pasang, jadinya tidak terlalu panas. Tetapi ada human error dari kita, listrik mati ternyata generator ini sudah ada tapi kabelnya tidak mampu, nanti seharusnya ke depan ada event besar generator tu jangan dihidupkan saat ada masalah," ungkapnya.
Kepada Sketsa, Naufal Banu Tirta selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Unmul Periode 2023/2024 mengaku telah memperhitungkan kondisi gedung yang penuh dan pengap. Oleh sebab itu, panitia telah mencoba untuk memperbanyak pengadaan kipas angin embun, perbaikan AC, dan menghimbau mahasiswa baru untuk membawa kipas portable.
“Segala macam kendala tentunya sudah diperhitungkan dan dipersiapkan antisipasi serta mitigasinya kecuali persoalan mati listrik,” ucap Naufal melalui percakapan Whatsapp, Jumat (16/8).
Meski terdapat hambatan yang tak terduga, maba 2024 tetap menyambut baik pelaksanaan PKKMB Unmul tersebut. Salah satunya berasal dari program studi (Prodi) Kedokteran Umum FK, Muhammad Dinandra Jetra Aryandika mengatakan, hal tersebut menjadi kenangan tersendiri baginya.
"Menurut saya (PKKMB) itu menjadi cerita tersendiri ya, menambah cerita di mana kita di sana sudah kepanasan, minim kipas, sempit-sempitan, dan gemuruh yel-yel menambah kita menjadi terbakar auranya di situ," sebut Aryandika saat diwawancarai pada Minggu (8/8) lalu.
Selaras dengan Aryandika, Diva Nabilla Nur Syaida selaku maba dari prodi Sastra Inggris FIB turut menyampaikan komentarnya terkait kendala yang terjadi di PKKMB tersebut. Dirinya justru merasa hal tersebut merupakan pengalaman yang lucu untuk diceritakan.
"Kalau untuk masalah ruangan pengap memang biasa terjadi ya, karena kan ada banyak sekali mahasiswa dari fakultas lain, jadi saya maklumi saja. Untuk mati lampunya, saya merasa itu hal yang lucu, tiba-tiba saja terjadi mati lampu," tuturnya saat ditanyai Sketsa pada Jumat (30/8) lalu. (emf/npl/myy/ali)