Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
SKETSA – Tak kunjung temui titik terang, Pemira FIB 2022 akhirnya sepakat menempuh Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai jalan keluar. KLB yang direncanakan akan berlangsung akhir tahun lalu ini sempat alami penundaan hingga mendekati jadwal masuk perkuliahan agar mahasiswa yang masih berada di luar kota dapat turut berpartisipasi.
Awak Sketsa kemudian berbincang dengan Davynalia Pratiwi Putri selaku Ketua Umum DPM FIB yang baru pada Rabu (7/2) lalu. Bebernya, KLB yang berlangsung Senin (30/1) lalu membentuk tim formatur yang selanjutnya menunjuk sejumlah nama untuk menempati posisi Presiden, Wakil Presiden, Sekretaris, Bendahara, serta para Menteri dalam kepengurusan BEM FIB.
“Dari Kongres Luar Biasa itu tim formatur akhirnya menunjuk nama-nama yang dirasa mampu untuk mengemban tanggung jawab seperti pada jabatan Presiden BEM, Wakil Ketua Presiden BEM, Sekretaris, Bendahara, dan menteri-menteri yang lain.”
Selang beberapa hari setelahnya, pada Sabtu (4/2) kemarin DPM kemudian menyelenggarakan Kongres Keluarga Mahasiswa (Kongres KM) bertempat di Sekretariat UKM FIB. Agenda pelaksanaan Kongres KM dimulai dengan pembacaan agenda acara dan tata tertib oleh presidium sementara.
Memasuki sidang pleno ketiga dan keempat, presidium tetap mengambil alih jalannya kongres. Kemudian, Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPM dan BEM periode sebelumya juga turut disampaikan. Pelak Kongres KM pun ditutup dengan penetapan sekaligus pelantikan kepengurusan BEM dan DPM FIB periode 2023/2024 .
Hasilnya, Farhan Ardianto ditetapkan sebagai Presiden BEM FIB secara aklamasi. Davynalia menambahkan, Presiden BEM FIB terpilih bukan berasal dari Paslon yang mendaftarkan diri sebelumnya.
“Usut punya usut ternyata (calon wakil presiden) punya pandangan dan pendapat yang berbeda dengan pasangannya (calon presiden). Karena itu, kami tidak bisa menaikkan calon Presiden begitu saja ‘kan. Ya, namanya pasangan, kalau misalnya cuma satu aja yang ada, ‘kan tidak bisa naik gitu ‘kan. Jadi, agenda Pemira terhenti di uji publik," terang Davynalia menjelaskan duduk perkara.
Awak Sketsa pun berkesempatan untuk mewawancarai Farhan Ardianto selaku Presiden BEM FIB terpilih pada Sabtu (4/2) lalu. Kepada Sketsa, dirinya mengaku terkejut dan terharu karena dipercaya sebagai Presiden BEM FIB yang baru.
“Pastinya kaget, ya, karena saya diberi tanggung jawab yang tidak kecil dan sangat tiba-tiba. Ya, tapi saya berusaha tetap menjalankan amanah yang sudah diberikan,” ungkap Farhan ketika diwawancarai oleh Sketsa melalui pesan teks WhatsApp.
Ia pun telah menyiapkan visi dan misi serta tiga program kerja (Proker) yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan. Ketiga Proker tersebut, sebutnya, ialah; Fordisma (Forum Diskusi Mahasiswa, yaitu forum untuk mengumpulkan aspirasi mahasiswa FIB dan pengisian kotak saran), Dialektika (kegiatan diskusi berseri), dan Wadah Aspiratif.
Di bawah kepemimpinan Farhan, BEM FIB sebutnya akan rutin menggelar rapat triwulan (rapat per tiga bulan) guna memantau kinerja tiap divisi melalui Menteri lewat masing-masing departemen.
"Untuk target, saya hanya ingin BEM FIB bisa hidup kembali dan bisa aktif seperti dulu," harapnya. (ems/khn/myy/ali/dre)