
Sumber Gambar: Azkia/Sketsa
SKETSA - Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) FKIP Unmul atau “Pendidik” 2025 berlangsung pada Senin (11/08) lalu di Gelanggang Olahraga (GOR) 27 September. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari tersebut tampak lebih kondusif dari tahun sebelumnya.
Baca: Antisipasi Kejadian Terulang, Panitia PKKMB FKIP Pastikan Lokasi dan Makanan Layak
Kegiatan Pendidik yang dihadiri sebanyak 1230 mahasiswa baru (maba) FKIP berlangsung secara meriah. Kegiatan diisi dengan sambutan-sambutan, penyematan jas almamater, penyampaian materi, yel-yel, dan jargon dari masing-masing program studi (prodi), penampilan band dari Club Karya FKIP Unmul hingga penampilan teater oleh maba.
Gubernur BEM FKIP Unmul, Muhammad Rezky Nur Ilman menuturkan perbedaan acara Pendidik tahun ini dari tahun sebelumnya terletak pada persiapan yang dilakukan.
“Kami sudah mempersiapkan apa-apa saja yang menjadi bahan evaluasi di tahun kemarin,” ungkapnya.
Selain itu, mengenai konsumsi yang sempat dipermasalahkan karena basi, turut menjadi fokus perbaikan. Ilman mengungkapkan, meski terdapat beberapa makanan yang basi, tetapi segera diganti.
“Namun pada akhirnya kita tidak bisa luput dari kecelakaan tersebut,” lanjutnya.
Mengenai persiapan, Ilman juga mengungkapkan, panitia dibantu oleh sivitas akademika fakultas. Termasuk sponsorship serta sarana dan prasarana untuk memaksimalkan euforia mahasiswa baru.
Lebih lanjut, acara Pendidik pada tahun ini juga menyiapkan tim medis kesehatan dari luar universitas. Ilman menyebutkan tim medis tersebut merupakan kenalan dari panitia mahasiswa yang disiapkan untuk mengantisipasi apabila ada keadaan medis yang darurat.
“Kolaborasi sebenarnya antara fakultas dan teman-teman BEM dan dari tim relawan juga sudah mempersiapkan hal ini,” tambahnya.
Kegiatan Pendidik 2025 disambut dengan kegembiraan mahasiswa baru FKIP. Mereka tampak semangat mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Yel-yel dan jargon dari masing-masing prodi dinyanyikan dengan lantang dan penuh semangat.
Yusuf Khoirulloh maba prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) mengungkapkan kegembiraan dan semangatnya.
“Memang dari pagi tuh udah seru banget kayak udah ada parade, terus disini juga semangatnya tuh sangat membara gitu dari teman-teman,” ungkapnya.
Faiza Annaziha dan Athyah Ma'rufah maba prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga merasakan kegembiraan dan semangat yang membara. Mereka menambahkan saran untuk menambah kipas angin di dalam GOR karena hawa yang panas.
“Mungkin kipasnya bisa dilebihkan ya, soalnya kan banyak yang sesak, soalnya di dalam ruangan terus banyak orang ratusan lebih kan,” ungkap mereka.
Sayangnya, acara yang meriah itu harus diselesaikan lebih cepat. Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama sekaligus Koordinator Pelaksana PKKMB FKIP 2025, Bibit Suhatmady, hal ini disebabkan banyak maba yang dilarikan ke klinik terdekat, lantaran terlalu bersemangat saat menyerukan yel-yel.
“Kalaupun terjadi ada yang tumbang dan lainnya, itu karena kelelahan. Karena euforia yang saking bersemangatnya, bukan karena insiden,” jelasnya.
Selain itu, Bibit turut menyatakan rencana maba kembali berjalan beriringan menuju titik kumpul di FKIP seperti awal kegiatan. Namun, karena kondisi yang mulai tidak kondusif, maba akan langsung dijemput di GOR 27 September. (gta/kia/man/mlt)