SKETSA - Jaringan Advokasi Mulawarman ternyata belum berhenti mengawal polemik UKT maba 2016. Serangkaian upaya mereka lancarkan untuk mengakomodir nasib maba yang semakin terancam gagal kuliah. Pun demikian, mereka sambil menyiapkan data sebagai bekal pembelajaran untuk menghadapi proses advokasi selanjutnya.
Friejae Rakasiwi, koordinator Jaringan Advokasi Mulawarman, menyebut, pihaknya akan segera membuat kajian pasca pengawalan UKT beberapa waktu lalu.
Tak hanya kajian, dalam waktu dekat, pihaknya juga bakal melakukan pendataan lebih lanjut untuk menyasar maba yang gagal kuliah disebabkan persoalan finansial.
Kegagalan advokasi yang berujung pupusnya harapan maba berkuliah, diungkapkan Friejae sebagai dampak dari luputnya laporan dan sikap BEM fakultas yang terintegrasi Jaringan Advokasi Mulawarman dalam proses pengadvokasian UKT.
"Memang ada sejumlah maba yang gagal kuliah karena masalah finansial. Mereka itu yang tidak terdekteksi Jaringan Advokasi Mulawarman melalui BEM fakultasnya. Mereka tidak melapor dan tidak sabaran untuk diadvokasi," keluhnya.
Perihal jalan keluar yang diambil, Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM KM Unmul itu mengatakan, maba yang diberatkan oleh nominal UKT akan diarahkan untuk mendaftar beasiswa Bidikmisi.
"Kami arahkan mereka untuk daftar Bidikmisi. Apalagi sekarang kuotanya tinggal 207 orang saja," pungkasnya. (aml/im)