Sumber: kumparan.com
SKETSA - Beberapa waktu lalu, Sketsa sempat memberitakan rencana kepindahan program studi Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ke Gunung Kelua. Plan tersebut berdasarkan SK yang dikeluarkan rektor beberapa waktu lalu. Niatnya akan dilaksanakan pada Maret atau April lalu, namun hingga kini prodi Sasindo belum dapat menempati gedung barunya.
(Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/rencana-pindah-prodi-sasindo-ke-gunung-kelua/baca )
Rabu (8/5) lalu, Sketsa mengonfirmasi melalui Satyawati, Wakil Dekan I FIB. DIkatakan bahwa perpindahan Sasindo mengalami keterlambatan karena gedung yang ditempati mahasiswa Magister Lingkungan belum seluruhnya pindah, serta masih ada barang-barang yang belum diangkut. Sehingga gedung masih cukup penuh dan akan menunggu sampai benar-benar kosong. Pembersihan dan renovasi gedung secara bertahap telah dilakukan pihak FIB.
Mengenai waktu kepindahan prodi tersebut ke Kelua, Satyawati masih belum dapat memastikan. “Tanggal pastinya saat tukang (pekerja renovasi) selesai kerja, saya enggak tahu kapan. Semester depan itu sudah pasti bisa ditempati,” terangnya.
Nantinya, bukan hanya ruang kelas prodi saja yang akan pindah, namun juga bagian akademiknya. Satyawati mengatakan di gedung baru tersebut telah disiapkan ruangan untuk jajaran dekan dan wakil dekan, beserta bagian administrasinya. Hal ini tak lain untuk mempermudah keperluan mahasiswa dan sistem kerja lainnya.
Gedung Eks Magister Manajemen
Selain itu, gedung eks Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) yang berada satu kawasan dengan FIB kini juga sudah resmi menjadi milik FIB berdasarkan SK rektor. Hal ini tentunya membantu FIB yang mengeluhkan minimnya fasilitas gedung yang tak sepadan dengan jumlah mahasiswa yang semakin bertambah. Satyawati mengatakan fasilitas ruangan memang masih menjadi kendala di FIB. “Adanya gedung eks Magister Manajemen kita jadi terbantu sekali. Ruangan belajar yang tidak representatif bisa kita pindahkan ke sana. Kemudian ruangan dosen yang semula kita pinjam dengan balai bahasa, nantinya punya ruangan sendiri,” tuturnya.
Tak jauh berbeda dengan gedung yang berada di Gunung Kelua, nantinya gedung Magister Manajemen ini akan segera direnovasi demi kenyamanan warga FIB. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan FIB akan menerima pemberian gedung baru lagi. Tentunya untuk digunakan semaksimal mungkin, demi meningkatkan kualitas mahasiswa dan juga fakultas. (fzn/vny/adl)