Dilema Mahasiswa FKIP Luar Gunung Kelua: Perpus Fakultas Terbatas, Perpus Pusat Jauh Jangkauannya
Sumber Gambar: Risna/Sketsa
SKETSA - FKIP menjadi fakultas yang selalu memiliki jumlah mahasiswa terbanyak di Unmul. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya program studi (Prodi) yang dinaungi. Untuk menghimpun enam belas prodi, gedung kelas FKIP kemudian terbagi di tiga wilayah, di antaranya di Gunung Kelua, Banggeris, dan juga Pahlawan.
Lokasi yang terpisah dengan kampus pusat menghadirkan beberapa keluhan dari mahasiswa FKIP yang berada di Banggeris dan juga Pahlawan. Salah satunya berkaitan dengan fasilitas dan ketersediaan buku-buku guna menunjang tugas dan perkuliahan mereka. Hal ini terjadi karena Perpustakaan Unmul yang menyediakan berbagai sumber referensi buku, terletak cukup jauh dari kampus mereka.
Kepada Sketsa, Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Zaenab mengaku mengalami kendala akibat jarak kampus dengan perpustakaan Unmul. Selain jarak yang harus ditempuh lumayan jauh, ketersediaan buku yang ingin dipinjam juga belum pasti ada.
“Jarak kampus (Banggeris) dengan perpus (Unmul) itu lumayan jauh dan ketika sudah sampai di perpus itu belum tentu buku yang kita pinjam atau buku yang kami mau itu ada,” jelas Zaenab saat diwawancarai langsung, Kamis (12/9) lalu.
Zaenab menyatakan alasan mereka meminjam buku di Perpustakaan Unmul ialah karena perpustakaan yang ada di kampus tidak memadai dan buku yang tersedia sangat terbatas.
“Pernah sekali dua kali pinjam ke Perpus (Kampus) Banggeris cuman hasilnya nihil karena saya bisa setengah jam cari buku di situ dan enggak dapat apa-apa.”
“Bukan kurang lengkap lagi tapi tidak lengkap karena di Perpus Banggeris itu buku-buku yang tersedia itu hanya untuk beberapa prodi contohnya PKN, Sejarah, Ekonomi, untuk PGSD itu jarang,” tambahnya.
Dengan berbagai hambatan yang dirasakan tersebut, Zaenab berharap agar pihak kampus dapat melakukan renovasi dan peningkatan kelayakan perpustakaan serta penambahan koleksi buku yang tersedia, agar seluruh mahasiswa dari berbagai prodi yang ada dapat merasakan fasilitas peminjaman buku di fakultas masing-masing tanpa harus mencari di perpus pusat.
Sejalan dengan Zaenab, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Kevin Audrian turut merasakan kesulitan yang sama. Menurutnya, fasilitas perpus yang disediakan oleh fakultas masih belum cukup dalam menunjang kebutuhan referensi mahasiswa.
“Buat referensi buku di Banggeris kurang, terkhususnya buku yang berhubungan sama (jurusan) ekonomi, sedangkan di Kelua banyak, tapi mayoritas buku tahun-tahun lama,” ujar Kevin saat diwawancarai oleh Sketsa, Kamis (19/9) lalu.
Kevin juga mengaku beberapa kali harus mengejar waktu untuk meminjam buku di perpus pusat saat jeda waktu kelas sebab adanya keterbatasan koleksi buku di perpus fakultas. Oleh sebab itu, Kevin berharap agar pihak fakultas dapat mengalokasikan dana untuk menambah koleksi buku di perpus fakultas.
Di sisi lain, mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia Madu Monica tidak begitu merasa kesulitan sebab jarang meminjam buku di perpus. Menurutnya, perpus yang berada di Kampus Pahlawan bagus dan nyaman digunakan untuk belajar.
“Menurut saya perpusnya bagus bagus aja sih, nyaman untuk belajar, hanya saja koleksi bukunya tidak banyak,” pungkasnya. (cok/man/ali)