Didukung Elemen Kampus, BEM FH Akhirnya Kembali Bangkit

Didukung Elemen  Kampus, BEM FH Akhirnya Kembali Bangkit

Sumber Gambar: Instagram BEM FH Unmul

SKETSA – Semenjak dibekukan pada 2018 silam akibat kisruh Pemilihan Raya (Pemira), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Unmul akhirnya kembali bangkit. Melansir dari laman Instagram @dpmfh_unmul, terpantau adanya pelaksanaan pelantikan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FH serta ketua dan wakil ketua BEM FH periode 2021 pada 1 Mei lalu. 

Hasilnya, Dandi Wijaya dan Muhammad Mahib Alatif keluar sebagai pemimpin terbaru dari lembaga eksekutif ini. Dengan membawa nama Lazuardi sebagai nama kabinet, BEM FH melakukan launching di Instagram resmi mereka (@bemfhunmul) pada Minggu (13/6).  

Sketsa kemudian mencoba menghubungi pihak DPM sebelumnya untuk mengonfirmasi terkait hal ini. Melalui keterangan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPM FH 2020 Nurul Hidayati, kebangkitan BEM FH bermula dari audiensi keluarga mahasiswa dan pihak birokrat di FH.

Adanya dorongan maupun tekanan untuk menghidupkan lembaga tersebut membuat mereka berdiskusi dan berunding bersama. Usai audiensi, kedua pihak sepakat untuk membentuk kembali BEM FH setelah hampir tiga tahun dibekukan.

“Mengingat urgensi dari keberadaan DPM dan BEM itu sangat krusial, hal inilah yang menjadikan birokrat percaya kepada teman-teman mahasiswa untuk bisa mengakomodir pembentukan DPM maupun BEM itu kembali,” ujarnya kepada Sketsa, Minggu (27/06).

Selain itu, Nurul menambahkan jika BEM sangat diperlukan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan kemahasiswaan di lingkup fakultas. Ia berpendapat jika tidak seharusnya kegiatan kemahasiswaan di FH selalu diakomodir oleh birokrat.

“Menurut saya personal, lembaga kemahasiswaan seperti BEM maupun DPM ini harus ada. Harus tetap eksis karena memang kebutuhan dari mahasiswa itu sendiri. Tidak mungkin dong, untuk kegiatan kemahasiswaan akan selamanya diakomodir oleh pihak birokrat? Tentu kiranya ini bukan ranah mereka. Alangkah lebih idealnya ketika statusnya kegiatan kemahasiswaan, maka yang harus meng-handle adalah mahasiswa itu juga," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai legalitas BEM FH yang baru menjabat, Nurul mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Ia menyebut, setelah 2 bulan dilantik seharusnya mereka sudah mendapatkan SK maupun surat tugas.

“Kalau untuk BEM ini saya kurang tahu ya, apakah sudah mendapatkan surat tugas maupun SK. Tapi idealnya sudah ya, mengingat ini sudah bulan Juni sementara mereka kemarin sudah kami (DPM) lantik bulan April. Artinya sudah terlewati dua bulan kurang lebih," tutur Nurul.

Terkait hal tersebut, kami lalu mengonfirmasi langsung kepada Dandi Wijaya selaku Ketua BEM FH terpilih. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengantongi surat tugas dari dekanat. Namun untuk surat keputusan (SK), masih melalui proses ke pihak rektorat.

“Untuk saat ini, SK BEM itu dikeluarkan secara langsung oleh pihak rektorat. Jadi, untuk sementara ini belum diterbitkan. Akan tetapi, untuk BEM sendiri kami baru memiliki surat tugas dari dekan FH. Terkait SK masih proses pengajuan oleh pihak dekan," terangnya.

Dandi juga turut memaparkan pendapatnya terkait pembentukan kembali BEM FH. Baginya, tak ada kendala yang berarti kecuali pandemi Covid-19 sebab pelaksanaan musyawarah besar (mubes) mereka harus tertunda.

“Karena memang di awal tahun 2020 (harusnya) sudah mulai mubes, namun ditunda sampai dengan 2021 awal kemarin," jawab Dandi.

Antusiasme tak hanya datang dari mahasiswa. Pihak birokrat pun diakuinya sangat menyambut baik kehadiran BEM FH. Ia juga menyampaikan jika Dekan FH, Mahendra Putra Kurnia memberikan pesan khusus untuk kepengurusan baru ini.

“Pesan dari Pak Dekan, BEM yang hadir saat ini jangan membuat hal-hal yang jauh dari kegiatan akademik. Juga harus membawa perubahan karakter pada mahasiswa yang ada saat ini," tutupnya. (syl/eng/nkh/hdt/len)