Tingkatkan Literasi Melalui Hari Buku Internasional
23 April menjadi perayaan Hari Buku Internasional. (Sumber foto: instagram.com)
SKETSA — 23 April menjadi perayaan Hari Buku Internasional yang telah ditetapkan sejak 1995. Hari Buku Internasional juga diikuti dengan Hari Hak Cipta Sedunia. Bahkan, 23 April juga bertepatan dengan lahir dan meningggalnya beberapa sastrawan terkenal.
Sebelumnya, pada 1923 terdapat sebuah festival di Catalunya untuk memperingati hari kematian Saint Georgia. Ia adalah seorang tentara atau santo militer yang melindungi umat Kristen di Yunani. Saat itu juga identik dengan pemberian buku, bunga mawar dan kegiatan lain yang berkaitan dengan buku.
Gagasan untuk mengadakan festival buku ternyata berasal dari seorang penulis asal Valencia, Vicente Clavel Andres, ia bermaksud mengadakan festival untuk menghormati meninggalnya Miguel de Cervantes Saavedra yang meninggal tepat pada tanggal dan bulan yang sama seperti Saint Georgia, namun dengan tahun yang berbeda. Cervantes dikenal sebagai novelis dengan salah satu karyanya yakni Don Quixote de la Mancha (Don Kisot) yang menjadi salah satu novel dari daftar “Buku terbesar di Dunia Barat”.
Selain itu, berdasarkan sistem Kalender Gregorian yang digunakan Spanyol dan Kalender Julian yang dipakai Inggris, William Shakespare juga meninggal tepat pada tanggal tersebut. Tak hanya itu, 23 April juga merupakan tanggal kelahiran para penulis besar dunia seperti Maurice Druon, Haldor K. Laxness, Vladimir Nabokov, dan Manuel Mejia Vallejo pada tahun yang berbeda-beda.
Sejak 2001, UNESCO menggandeng organisasi internasional yang mewakili tiga sektor industri perbukuan yakni sektor penerbit, penjual buku, dan perpustakaan secara khusus akan memilih suatu kota yang setiap tahunnya akan menjadi Ibu Kota Buku Dunia. Kota yang terpilih akan memegang predikat sebagai Ibu Kota Buku Dunia selama setahun ke depan. Dan pada tahun ini Kota Yunani di Athena telah terpilih sebagai Ibu Kota Buku Dunia yang ke-18.
Dengan merayakan Hari Buku Internasional, kita dapat merasakan beberapa manfaat. Pertama, kita bisa mengetahui bahwa menulis buku itu tidaklah mudah. Ya, kita akan mengerti bagaimana sulitnya menulis buku.
Ada buku yang dilahirkan hanya memakan waktu pendek dan ada juga buku yang ditulis dalam jangka waktu yang lama. Dalam pembuatannya, setiap buku memiliki kesulitan masing-masing. Dengan merayakan Hari Buku Internasional, kamu bisa lebih mengapresiasi kerja keras para penulis.
Kedua, kita bisa merasakan seberapa menariknya membaca buku. Di era modern saat ini, masyarakat semakin jauh dari kebiasaan membaca buku. Banyak yang lebih menginginkan sumber informasi disajikan dalam bentuk audio visual.
Namun, ada sensasi berbeda yang akan kamu rasakan dengan membaca buku. Sensasi itu ialah informasi yang kamu dapatkan dalam sebuah buku jauh lebih jelas ketimbang berasal dari sebuah tontonan atau gambar.
Dan, ketiga, kita bisa mengetahui sejarah lahirnya Hari Buku Internasional. Bahkan, dengan mempelajari sejarah itu, kamu tahu perjalanan kegiatan literasi dari zaman dahulu hingga saat ini. Selain ketiga manfaat itu, kiranya banyak manfaat lain yang bisa kamu rasakan sendiri.
Cara Sederhana Merayakan Hari Buku
Dilansir melalui quipper.com ada empat cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk merayakan Har Buku Internasional. Pertama, kita bisa menegaskan diri untuk tidak membeli buku-buku bajakan. Kita harus bisa menyisakan sedikit uang jajan untuk membeli buku-buku resmi.
Harga buku orisinal pun tak terlalu mahal, kisarannya antara Rp40 ribu hingga paling mahal sekitar Rp100 ribuan. Jadi, kita tidak akan rugi mengeluarkan kocek seharga itu.
Kedua, kita bisa mencari buku-buku dari penulis-penulis yang kurang dikenal secara publik. Ternyata banyak penulis-penulis indie yang namanya tidak begitu terkenal. Nah, kamu bisa mencari penulis-penulis itu sebagai pilihan.
Ketiga, kita juga bisa membeli buku asli untuk disumbangkan ke perpustakan di sekolah-sekolah, yayasan panti asuhan, atau bahkan ke komunitas pecinta buku. Dengan menyumbangkan buku, secara tidak langsung kita sudah mendukung kegiatan literasi untuk lebih banyak lagi.
Keempat, kita pun bisa mengikuti seminar atau pelatihan menulis buku. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, kamu bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan sebuah buku. Sehingga, bisa lebih menghargai kerja keras penulis buku lebih dari sebelumnya.
Dan, masih banyak cara kreatif lain untuk merayakan Hari Buku Internasional. Intinya, kegiatan tersebut untuk mengajak masyarakat untuk membaca dan menghargai karya asli para penulis, baik dalam negeri maupun luar negeri. (arr/fqh/adn/els)