Membaca vs Menonton, Mana yang Patut Diberdayakan?
Membaca vs Menonton, Mana yang Patut Diberdayakan?
Sumber Gambar : Canva
SKETSA – Kebudayaan baca memiliki usia yang lebih tua daripada budaya menonton. Membaca telah menjadi saksi atas perkembangan peradaban manusia, yang muncul ketika aksara diciptakan hingga ditemukannya kertas. Teknologi semakin berkembang dengan adanya mesin cetak, ditambah kemajuan teknologi yang memungkinkan keberadaan buku dalam bentuk digital.
Sementara, kebudayaan menonton dimulai dari menyaksikan pertunjukan panggung. Kemudian lahirlah bioskop, televisi, dilanjutkan dengan aktivitas menonton pada smartphone juga komputer dan laptop.
Era digital yang menuntut kepraktisan dan serba instan membuat kegiatan menonton lebih diminati dibandingkan membaca. Sebelum pandemi, bioskop lebih ramai ketimbang toko buku atau perpustakaan. Memang ketika pandemi, minat baca cukup naik terutama dengan maraknya penyedia buku digital.
Namun, mayoritas kegiatan baca belum sampai pada tahap ‘minat’ atau menjadi kebiasaan. Minat menonton sendiri juga bertambah besar. Bahkan tak sedikit yang rela menghabiskan banyak kuota dan membayar media streaming.
Dilansir dari goodnewsfromindonesia.com, selama pandemi dan pelaksanaan PSBB pada April lalu, jumlah pengunduh iPusnas diketahui melonjak tiga kali lipat mencapai 42.645 kali unduhan. Data statistik Perpusnas juga memperlihatkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2017, persentase minat baca di Indonesia mencapai 36,48 persen. Persentase tersebut meningkat signifikan pada 2018 yang mencapai 52,92 persen. Di 2019, minat baca masih menunjukkan peningkatan yaitu di 53,84 persen.
Sementara, layanan streaming film melonjak lebih tinggi salah satunya Netflix. Dikutip dari kompas.com, Netflix memiliki lebih dari 200 juta pelanggan berbayar. Jumlah tersebut meningkat 30 persen dari tahun 2019. Sebanyak 37 juta pelanggan baru menggunakan layanan Netflix di 2020, termasuk tambahan 8,5 juta pengguna baru dalam tiga bulan terakhir di tahun tersebut.
Jika dibandingkan, lebih utama mana antara membaca atau menonton? Meski menonton juga memiliki sejumlah manfaat, namun membaca memiliki nilai yang jauh lebih utama. Selain menjadi media hiburan dan penambah wawasan, aktivitas menonton lebih cepat diterima oleh otak. Misalnya melihat gambar makanan yang enak, maka tanpa melalui proses berpikir kita akan merasa ingin makan. Berita yang sifatnya mengancam eksistensi hidup juga kita akan segera direspons.
Sedangkan, membaca akan melibatkan otak ketiga yakni otak neokorteks untuk bernalar dan berlogika. Membaca kumpulan huruf, untaian kata dan kalimat akan merangsang otak untuk berpikir terlebih dahulu sebelum diterima sebagai informasi. Membaca juga akan melatih daya ingat dan konsentrasi dalam jangka waktu yang lama. Membaca buku secara rutin, otak distimulasi untuk terbiasa mengolah pikiran dan memori, serta fokus terhadap suatu hal selama beberapa waktu. Dengan kata lain, membaca dapat mencegah penurunan daya ingat.
Selain itu, membaca juga dinilai dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, penghilang stres serta mengasah emosi seperti simpati dan empati terhadap sesama. Masih ragu untuk mulai membaca buku? Yuk, mulai membiasakan diri membaca buku! Berikut Sketsa berikan tipsnya.
Cari buku sesuai minat atau kegemaran
Jika kamu suka kisah-kisah romansa, cobalah dengan mencari bacaan dengan kisah cinta atau cari buku dengan nuansa petualangan jika kamu suka akan tantangan. Buku yang sesuai dengan minatmu bisa menjadi langkah pertama dalam membaca.
Tetapkan niat dan tujuan
Selanjutnya, tetapkan niat dan tujuanmu dalam membaca. Bisa sebagai terapi anti stres, memperbaiki kualitas tidur, hiburan pengisi waktu luang atau mempelajari sesuatu yang baru. Hal ini akan meningkatkan motivasimu dalam membaca.
Menyisihkan waktu untuk membaca
Jika kamu termasuk orang yang tidak memiliki waktu untuk membaca, cobalah meluangkan waktu beberapa menit sebelum tidur, ketika istirahat atau bahkan memanfaatkan waktu menunggumu dengan membaca. Tidak harus berjam-jam, beberapa menit per hari saja sudah cukup.
Target membaca
Setelah kamu menyukai buku pertamamu, coba untuk membuat target membaca untuk melatihnya menjadi kebiasaan.
Buku merupakan teman terbaik di mana saja dan kapan saja. Dia membantumu mengenal dunia lebih baik, entah dalam bentuk cetak atau digital. Pada perayaan Hari Buku Nasional kali ini, kamu dapat menjadikannya sebagai langkah untuk mulai membaca atau mengembalikan minat baca yang sempat tertidur. Selamat mencoba! (khn/len)