Event

HUT ke 11 PG PAUD FKIP Gelar Seminar Nasional

Memperingati hari jadinya PG PAUD FKIP Unmul menyelenggarakan seminar nasional.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber foto: Ubeng

SKETSA - Rintik hujan Minggu pagi itu (04/28) tidak menyurutkan peserta untuk menghadiri hajatan besar yang diadakan prodi PG PAUD FKIP Unmul. Memperingati hari jadinya yang 11 tahun, PG PAUD FKIP Unmul menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pendidikan Seks bagi Anak Usia Dini. Bertempat di rumah jabatan Walikota Samarinda, cuaca dingin tak meruntuhkan semangat beberapa orang untuk turut hadir meramaikan, sebab PG PAUD FKIP Unmul menghadirkan pemateri psikolog terkenal, yakni Seto Mulyadi.

Dalam wawancaranya dengan Sketsa, Karmila selaku ketua Panitia menyatakan bahwa perayaan ulang tahun tahun ini berbeda dengan sebelumnya yang mana mereka hanya menggelar perlombaan.

“Tahun ini kami gelar seminar karena rasa resah kami sebagai calon guru, karena banyak sekali di zaman ini anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual,” tutur mahasiswa semester empat tersebut.

Seperti seminar pada umumnya, acara diawali dengan pembukaan, pembacaan doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan-sambutan, dan acara inti yakni penyampaian materi. Sambutan yang disampaikan pun mengandung makna yang sama. Baik dari Karmila, Zuhratunnisa Ketua Umum Hima PG PAUD, Dr. H. Budi Rahardjo, M. S Ketua Prodi, dan Prof. Dr. H. Muh. Amir Masruhim, M.Kes selaku Dekan FKIP. 

Mereka menyampaikan harapan bahwa dengan diadakannya seminar ini dapat menambah wawasan khususnya para audiens yang hadir untuk lebih peka dan perduli terhadap anak. Dengan maraknya kejadian kekerasan khususnya kekerasan seksual yang dialami anak.

Seminar dimoderatori oleh Dr. Hasbi Sjamsir, M.Hum. Sebelum mulai menyampaikan materi, Dr. Seto Mulyadi, M.Psi, atau yang biasa dikenal Ka Seto memutar video kompilasi keadaan anak saat ini. Dalam video tersebut, data yang dicatat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa pelecehan yang dialami anak-anak meningkat tiap tahunnya. Baik itu pelecehan seksual maupun pelecehan secara fisik dan juga bullying. Kekerasan yang dialami anak-anak sangat berpengaruh besar terhadap tumbuh kembangnya. Baik secara mental juga sikologinya pun terganggu.

Ketika Hasbi mempersilahkan Ka Seto untuk maju, gemuruh tepuk tangan dari audiens sangat meriah. Dalam perbincangannya dengan moderator Ka Seto mengatakan sudah kedelapan kalinya ia bertandang ke Samarinda.

“Wah berarti benar ya kata pepatah yang mengatakan kalau sudah minum air Mahakam itu pasti balik lagi ke sini,” ucapnya yang disambut tawa semua yang hadir di ruangan tersebut, tak terkecuali Ka Seto sendiri.

Dalam penyampaiannya, Ka Seto banyak berbagi hal luar biasa yang menyangkut hal-hal yang harus dilakukan untuk membantu tumbuh kembang anak. Peran orang tua sangat besar..

“Orang tua itu harus bisa bersikap lembut juga perduli dengan anak-anaknya. Dengan meluangkan waktu walau hanya membacakan dongeng saat mau tidur,” ujar bapak anak empat tersebut.

Ka Seto menyinggung perihal kasus beberapa tahun silam yang melibatkan salah satu sekolah internasional yang ada di Indonesia. Ia menyatakan bahwa orang tuanya baru tahu sang anak mendapatkan pelecehan saat dua bulan berlalu setelah kejadian. Maka dari itu peran orang tua sangat dibutuhkan.

Kebanyakan yang dilakukan orang tua sekarang pun mendidik dengan sangat keras tak jarang bersikap kasar. Ka Seto menyarankan bahwa berlaku lembut kepada anak sangat dibutuhkan. Mengajarkan mulai dari dini kepada anak-anak mengenai apa yang harus mereka jaga. Memberitahu hal-hal yang memang harus mereka sendiri lindungan. Serta berani berkata tidak kepada siapapun yang memang mengancam diri mereka. Bahlan berani untuk berkata bohong jika memang mereka selaku anak-anak sudah merasa berada di titik tersudut. Karena kebanyakan dari pelaku pasti dari orang terdekat korban itu sendiri.

Orang tua juga dianjurkan untuk mengajarkan kepada anak bahwa untuk berani melawan kepada siapapun yang mengancamnya. Seminar ditutup dengan penampilan band dari PG PAUD yang apik juga menghibur. (bip/ubg/hzk/els)



Kolom Komentar

Share this article