Berita Kampus

Tragedi Konsumsi Basi, Bendahara FISIP Dimutasi

Tragedi konsumsi basi ditindak tegas oleh Dekan FISIP dan mengambil langkah untuk menjatuhkan mutasi. (Sumber ilustrasi: lombokinfo.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Tragedi konsumsi basi yang mendera Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi (HMJ SOS) FISIP Unmul November lalu mungkin perlahan terlupakan. Tapi tidak dengan Muchtar Zuhriyanto Bendahara FISIP, pihak yang menyiapkan konsumsi tersebut. Muchtar yang telah mendapatkan teguran keras dari Dekan FISIP Mohammad Noor akibat perbuatannya itu kini dipindahtugaskan.

(Baca:   http://sketsaunmul.co/berita-kampus/tak-ada-toleransi-untuk-konsumsi-basi/baca dan http://sketsaunmul.co/berita-kampus/kecewakan-sikap-panitia-bendahara-akui-konsumsi-busuk-buatan-sang-ibu/baca)

Berembus kabar, Muchtar kini tak lagi duduk bekerja  di kursi lamanya. Sejumlah pihak bahkan menduga dia dipecat karena perbuatannya. Saat hendak dikonfirmasi, Muchtar enggan memberikan komentar. “Mohon maaf, kalau masalah mutasi tolong tanya ke atasan saya. Saya hanya pegawai biasa. Makasih,” balasnya singkat.

Terpisah, Noor membantah Muchtar dipecat. Tegas dia katakan, pegawainya itu pergi karena mutasi. Meski begitu, diakuinya kepergian Muchtar juga karena kasus konsumsi basi yang terungkap ke media. Dia menambahkan kebijakan ini dimaksudkan untuk pembinaan. Ditanya soal muara kebijakan ini, Noor membenarkan datangnya dari fakultas pribadi.

“Ya. Tapi memang antara lain karena masalah itu. Dia (Muchtar) baru dua tahun jadi bendahara. Normal, posisi itu seharusnya empat tahun seperti jabatan lainnya dekan, ketua jurusan, ketua prodi. Bendahara sekarang Pak Khairil dari PIN,” ujarnya.

(Simak juga http://sketsaunmul.co/berita-kampus/menerima-konsumsi-busuk-indikasi-korupsi-pejabat-fisip/baca dan http://sketsaunmul.co/berita-kampus/tragedi-konsumsi-basi-wd-iii-bendahara-sudah-ditegur-dekan/baca)

Sementara itu, Ketua HMJ SOS Yuliani Saputri dan Kepala Departemen Advokasi dan Propaganda HMJ SOS Muhammad Faridzul Rifky mengaku prihatin sekaligus lega. Kepergian Muchtar dari kampus biru tua rupanya cukup memberi kesan di benak mereka masing-masing.

“Aku prihatin dengan kepergian Pak Muchtar karena dia sebenarnya welcome terhadap mahasiswa cuma terkendala cara dia dalam mekanisme pencairan anggaran,” ucap Rifky. “Sebenarnya dengan dimutasinya Pak Muchtar kami cukup kaget. Tapi menurutku itu tidak menjadi solusi untuk mengurangi pungli atau tindak korupsi di FISIP. Yang perlu dibenahi itu sistem, ya dengan transparansi dana mahasiswa yang selama ini belum ada. Setiap kebijakan juga harusnya melibatkan mahasiswa. Pengganti Pak Muchtar pun belum tentu lebih baik,” ujar Putri menimpali. 

Sebagaimana diketahui, pada awal November 2016 lalu HMJ SOS menggelar ajang pengaderannya. Ratusan konsumsi yang ternyata basi membuat peserta, panitia, dan undangan sakit perut bahkan muntah-muntah. (aml)



Kolom Komentar

Share this article