Tragedi Konsumsi Basi, WD III: Bendahara Sudah Ditegur Dekan
Kasus konsumsi basi di pengaderan HMJ Sos tersebut, telah ditindaklanjuti WD III FISIP. ( Foto : dok. HMJ Sos)
SKETSA – Tragedi konsumsi basi yang menimpa ajang pengaderan HMJ Sosiologi FISIP Unmul beberapa waktu lalu, kian memanas. Pasalnya, Muchtar Zuhryanto, Bendahara FISIP, pihak yang dituding sebagai dalang dalam peristiwa ini telah mendapatkan teguran keras Dekan FISIP. Hal tersebut diungkapkan Erwin Resmawan, Wakil Dekan III FISIP.
“Dia (Muchtar) sudah dipanggil Dekan. Di situ dia mendapatkan teguran dan ditanyai kronologi mengapa sampai bisa terjadi hal semacam itu. Muchtar bersikukuh pada hari kedua konsumsi aman saja. Kalau hari pertama basi, ya mungkin saja dan itu tentu sangat kami sayangkan,” ujar Erwin.
Ditemui Sketsa hari ini (14/12), Erwin, pada 30 September lalu mengaku pernah melakukan pertemuan dengan seluruh organisasi mahasiswa di lingkungan FISIP untuk membahas perihal anggaran dan program masing-masing. Dalam kesempatan itu, Erwin menyampaikan, konsumsi untuk kegiatan mahasiswa akan dibantu oleh pihaknya. Untuk itu dia mengimbau kepada tiap lembaga agar melaporkan kebutuhan konsumsi kepada Bendahara FISIP.
Kebijakan itu, kata Erwin, lahir bukan tanpa alasan. Selama ini dia melihat mahasiswa kerap kesulitan membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ), khususnya pelaporan konsumsi yang memang diharuskan memiliki NPWP. Atas dasar itu, Erwin kemudian berdiskusi dengan bendahara tentang kesediaan mereka menyiapkan konsumsi untuk kegiatan mahasiswa.
Kasus konsumsi basi ini, lanjut Erwin, merupakan kali pertama. Sejauh ia dan jajarannya menangani, baru kali ini terjadi tragedi tak mengenakkan semacam ini. Sontak, ia lantas mengonfirmasi Muchtar saat mendapatkan laporan basi hari pertama. Kepada Erwin, Muchtar berjanji bakal memastikan perbaikan untuk keesokan harinya.
Berbekal pendapat pekerja yang merasa nyaman dengan konsumsi yang dibawa Muchtar bertepatan hari kedua pengaderan, Muchtar berisikeras tidak ada kesalahan baginya hari itu. Pun dia sudah meminta panitia mengecek kelayakan dan ternyata aman-aman saja.
Kendati telah dianggap bermasalah, konsumsi hari pertama pun nyatanya masih menyisakan tanya dan curiga di benak Erwin. Dia beranggapan bisa saja tumbang banyak korban bukan disebabkan konsumsi Muchtar.
“Apa memang sakit perut dan muntah-muntah yang diderita para peserta, panitia, dan undangan pengaderan itu gara-gara konsumsi Muchtar? Kita belum bisa memastikan, apa itu memang basi atau mereka sakit perut dan muntah karena sebab yang lain semisal penyakit mag atau apa,” imbuhnya.
Sementara itu, perkara Muchtar selaku pihak yang mengeluarkan dana sekaligus penyedia konsumsi, bagi Erwin tak patut disebut sebagai masalah selama tidak ada pelanggaran dalam proses pelaksanaanya. Dia sangat percaya pada rekannya itu. Sekalipun Muchtar tak pernah secara terbuka menyebut bahwa konsumsi selama ini adalah dari kediamannya sendiri.
“Ibunya punya warung dan itu tidak jadi masalah kalau dia yang menyiapkan konsumsi. Justru, kalau tidak punya warung sebaiknya jangan. Masalah dia pesan di mana itu tidak jadi soal. Kami sangat percaya rekanan kami,” pungkasnya. (aml/jdj)