Berita Kampus

Teror Bom di 3 Gereja Surabaya, Samarinda Berstatus Siaga 1

Ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda Seberang pada 11 November 2016 silam. (Sumber foto:merdeka.com/nur aditya)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Belum habis peristiwa penembakan di Rutan Mako Brimob Jakarta beberapa waktu lalu jadi buah bibir, pagi tadi terjadi insiden ledakan bom yang menyasar tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Peristiwa ini dibenarkan Polda Jawa Timur.

"Ada tiga lokasi. Di gereja Jalan Arjuna 21, di Jalan Diponegoro, di Gereja GKI, dan di gerha Santa Maria Tak Bercela," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dikutip dari Tirto.id.

Menurut Frans dalam keterangannya kepada awak media, bom pertama kali meledak di gereja Santa Maria Tak Bercela sekira pukul 6.30 WIB.

Setelah ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, kata Frans, bom selanjutnya meledak di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro pada pukul 07.15 dan disusul ledakan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53.

Frans menambahkan, setelah peristiwa peledakan, di tempat kejadian perkara (TKP) polisi berhasil meledakkan (disposal) satu bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya dan dua bom Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

Akibat peristiwa ini, 10 orang tewas dan 41 orang lainnya luka-luka.

Doa dari Samarinda dan Kaltim Siaga 1

Beragam respons dari peristiwa ledakan bom ditunjukkan oleh warganet sejak pagi hingga malam ini. Seruan untuk tidak membagikan gambar korban hingga tagar #KamiTidakTakut berseliweran di aneka platform media sosial.

Di Samarinda, aksi solidaritas juga mengalir. Selain doa bersama, masyarakat melakukan orasi perdamaian, deklarasi melawan teroris dan kampanye perlawanan di media sosial. Kegiatan tersebut berlangsung malam ini di depan Kantor Gubenur Kaltim sejak pukul 19.00 Wita.

Sebagaimana diketahui, warga Kota Samarinda juga sempat mengalami tragedi serupa. Teror bom molotov mendera jemaat Gereja Oikumene, Samarinda Seberang pada 11 November 2016 silam yang menewaskan 1 anak dan melukai 3 anak lainnya.

Usai kabar bom Surabaya pagi tadi, Polda Kaltim langsung menetapkan status siaga 1. Keamanan titik wilayah Samarinda yang memiliki banyak gereja diperketat. Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto tak mau buang waktu dan lantas menggelar rapat koordinasi dengan jajarannya, menginstruksikan peningkatan pengamanan dari kepolisian.

"Iya, kita tadi langsung melakukan penebalan kegiatan pengamanan dan penjagaan. Kita upayakan meningkatkan siaga di mako-mako kepolisian di tiap wilayah," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Ade Yaya Suryana, dikutip dari merdeka.com, Minggu, (13/5).

Lebih lanjut Ade menerangkan, Kapolda meminta masyarakat Kaltim untuk tidak takut menghadapi aksi teror. "Kita imbau masyarakat untuk tidak takut, tidak boleh takut. Karena ketakutan dan kepanikan adalah tujuan mereka (teroris)," ujar Ade.

"Kita sudah intensif melakukan penjagaan, menjaga situasi kondusif di Kaltim. Jangan sampai kejadian di Jakarta, dan hari ini di Surabaya, juga terjadi di Kaltim. Itu yang kita lakukan," pungkasnya. (aml/els)



Kolom Komentar

Share this article