Tak Melulu Aksi, Begini Upaya Lain AMPK Kaltim dalam Tolak Pabrik Semen
Upaya AMPK dalam aksi tolak pabrik semen melalui posko pencerdasan.
- 01 May 2019
- Komentar
- 1823 Kali
Sumber: Dok. Pribadi
SKETSA – Polemik pembangunan pabrik semen di kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat masih terus bergulir. Setelah dua aksi beruntun beberapa saat lalu, kini Aliansi Masyarakat Peduli Karst (AMPK) Kalimantan Timur terus berusaha melancarkan berbagai penolakannya. Bukan lagi melalui aksi, kali ini AMPK Kaltim mencoba untuk melakukan pencerdasan-pencerdasan di berbagai titik.
Bentuk pencerdasan ini berupa pembukaan posko dan penandatanganan petisi di berbagai kampus. Beberapa fakultas di Universitas Mulawarman (Unmul) tak luput dari bagian ini. Seperti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP).
Pembukaan posko ini juga sebagai bentuk kepedulian AMPK Kaltim terhadap lahan karst yang disinyalir sebagai kekayaan alam yang tak sepatutnya dieksploitasi. Menyoal pembukaan posko ini, AMPK Kaltim juga tak ketinggalan hilir-mudik ke tiap kelas untuk memaparkan bahaya yang mereka hadapi saat ini. Yakni alasan mengapa pembangunan pabrik semen harus ditolak.
Armin Beni Pasapan selaku bagian dari AMPK Kaltim juga turut angkat bicara. Ia berujar bahwa pembukaan posko ini harus mampu menyadarkan civitas academica di kampus khususnya mahasiswa.
“Meski sasarannya adalah mahasiswa, namun tak lupa kita memberikan pencerdasan lain ke masyarakat dan publik secara umum, melalui media yang kami punya,” terang Armin.
Armin juga tak lupa menegaskan bahwa gerakan pencerdasan semacam ini berfungsi untuk menggalang kekuatan bersama, agar menolak dibangunnya pabrik semen. Terkait reaksi dari mahasiswa dan masyarakat, Armin mengaku bahwa respon yang mereka dapatkan cukup baik. Dalam artian usaha-usaha yang telah mereka lakukan sejak sebulan terakhir ini diterima dengan positif.
Aktif berkeliling di Unmul, AMPK Kaltim juga tak lupa untuk mengadakan sosialiasi di berbagai kampus lain, seperti Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Widyagama Samarinda. Konsep yang dibawakan juga serupa, yakni sama-sama menyatukan kekuatan untuk menolak pembangunan pabrik semen yang digencarkan pemerintah.
Menyoal langkah selanjutnya seusai memberikan pencerdasan dan pemahaman, AMPK Kaltim berencana melakukan aksi lanjutan. Kendati demikian, Armin belum bisa memberikan konfirmasi mengenai kapan dan di mana aksi akan dilangsungkan. “Kemungkinan seusai bulan ramadan,” tutupnya. (adl/sut/hdt/fqh)