Berita Kampus

Solusi dan Syarat Keamanan Student Center

Meski sempat mengadakan audiensi terkait kehilangan barang, namun nyatanya keamanan SC hingga kini masih meresahkan.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: tribunnews

SKETSA - Permasalahan Gedung SC seolah tak kunjung ada habisnya. Menanggapi kejadian raibnya inventaris yang dialami penghuni SC belakangan ini, Menteri Kebijakan Kampus Mush'ab Al Ma'ruf mengaku bahwa perkara ini bukan kali pertama, namun telah terjadi sejak dulu. Pihaknya pun telah melakukan audiensi dengan Encik pada 2018 lalu guna menangani permasalahan ini. Kemudian diaminkan dengan rencana pemberian tenaga keamanan serta pos satgas. Namun untuk merealisasikan rupanya Encik punya aturan-aturan pula yang harus dipatuhi yakni salah satunya larangan bermalam di Gedung SC.

"Tahun lalu dapat solusi, dikasi tenaga keamanan, posnya ada. Jadi ya tenaga keamanannya memang jaga di sini (Gedung SC). Cuma Pak Encik minta, SC jangan jadi tempat tidur. Sebenarnya itu doang," ungkapnya.

Hal ini yang dirasa belum bisa dilakukan. Sebab pihak BEM KM hingga kini belum mendapatkan satu frekuensi untuk menerapkan jam aktivitas UKM di Gedung SC. Diakui Ma'ruf, sapaan akrabnya, komitmen itu belum bisa didapat sejak 2017 silam.

"Tahun lalu dari Kementerian Kolaborasi BEM KM Unmul sempat ngumpul (bersama UKM se-Unmul). Dan memang banyak penolakan jika harus ada jam (pembatasan) aktivitas," kata Ma'ruf.

Fenomena maling di musim libur semester seperti ini memang sudah menjadi kisah klasik yang selalu terulang di tiap tahunnya. Menurut Ma'ruf, permasalahan yang tiap tahun belum menemukan titik terang, maka kemungkinan di hari selanjutnya akan kejadian lagi. Hingga kini pun BEM KM berupaya untuk kembali melakukan konsolidasi untuk menangani permasalahan keamanan SC.

"Pengin ngumpul lagi dengan penghuni SC, cuma kalau pada ujungnya gitu lagi, ya udah sama aja. Pasti tahun depan ada lagi (kasus kemalingan)," tukasnya.

Sementara itu, Encik Achmad Syaifuddin selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni belum dapat dimintai keterangan lantaran tengah berada di luar kota. La Hasan selaku Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan mengaku turut prihatin dengan kasus pencurian yang tengah dialami beberapa UKM di SC. Sebelumnya ia mengetahui informasi ini melalui grup WhatsApp.

"Kita juga bertanggung jawab atas itu dan merasa prihatin. Tapi terkait keamanan di sana bisa ke biro umum," katanya.

Mengenai barang-barang yang hilang, La Hasan menyarankan UKM terkait untuk membuat laporan berupa kronologis untuk ditujukan kepada rektor. "Kalau perlu datang, dengan membawa catatan dan juga solusi dari mahasiswa,"

Ia mengatakan untuk membicarakan penyelesaian kasus ini perlu melibatkan pihak-pihak terkait. Baik itu dari pihak rektorat, dan juga mahasiswa. (snh/adl/fqh)



Kolom Komentar

Share this article