Berita Kampus

Setuju Pemira Online, Minta Perbaikan dan Publikasi Lebih Gencar

Ilustrasi Pemira Online sumber google.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Sistem pemilihan presiden dan wakil presiden BEM KM Unmul dinilai memiliki banyak kelebihan. Meski begitu, sistem yang sudah diterapkan sejak 2014 itu diminta sejumlah kalangan untuk terus diperbaiki, khususnya dalam hal keamanan.

Presiden BEM KM Unmul M Teguh Satria mengatakan, pemira online lebih efektif menjangkau mahasiswa. Bahkan lebih efisien dari sisi anggaran. Jika dibandingkan dengan pemira konvensional, selain anggaran yang dibutuhkan cukup besar, efektivitas pun sangat kurang. Mahasiswa banyak yang tidak berpartisipasi dalam pesta demokrasi tahunan tersebut. Alasannya beragam, namun mayoritas karena terhalang perbedaan waktu pencoblosan dan padatnya jadwal kuliah.

“Kuantitas pemilih minim kalau konvensional. Sistem online yang berpartisipasi lebih banyak,” ucap Teguh.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu mengatakan, sejumlah masalah yang kerap dikeluhkan sudah diantisipasi oleh DPM KM Unmul. Misalnya, keterbatasan smartphone untuk mengakses internet, Komisi Penyelenggara Pemilihan Raya (KPPR) sudah menyediakan posko pemilihan di tiap fakultas.

“Saya optimistis pemira online ini adalah jawaban atas tantangan pesta demokrasi di era modern saat ini. Tentu perlu juga dilakukan pencerdasan agar mahasiswa menggunakan hak pilihnya secara maksimal. Bebas dari intervensi pihak-pihak yang menganggu pesta demokrasi di Unmul,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua BEM FKIP, Fadly Idris. Fadly menyebut, pemira online sangat efektif dan efesien. Dengan sistem yang begitu mudah, hanya berbekal smartphone dan jaringan internet, mahasiswa yang memiliki hak suara bisa memilih di mana dan kapan saja sesuai waktu yang sudah ditentukan. Apalagi, sistem online dapat membantu mahasiswa yang tidak bisa ke tempat pemungutan suara (TPS) saat waktu pencoblosan berlangsung.

“Cuma saat ini masih kurang sosialisasi, seharusnya lebih gencar agar semua mahasiswa di Unmul tahu. Kalau pemira banyak yang berpartisipasi maka pemimpin yang terpilih juga bakal lebih berkualitas. Mampu menjadi sosok penggerak pergerakan mahasiswa di Unmul melalui BEM,” ucap dia. (im/e2)

 



Kolom Komentar

Share this article