Berita Kampus

Sepuluh Ucapan Selamat dalam Aksi Cinta Garuda Mulawarman

Aksi Cinta Mulawarman untuk Samarinda yang dilakukan oleh Aliansi Garuda Mulawarman di Balai Kota Samarinda. (Sumber: Fadiah Adlina)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Garuda Mulawarman berkumpul di depan halaman Gedung MPK pagi tadi (4/2). Kenakan almamater, mahasiswa yang berasal dari sepuluh fakultas ini bersiap melakukan aksi di Gedung Balai Kota. Sekitar pukul 9 Wita, rombongan mulai bergerak menuju titik aksi. Bertajuk Aksi Cinta Samarinda dari Mulawarman, aksi ini berangkat dengan membawa sederet permasalahan di Samarinda yang belum juga usai.

Massa menggelar aksi di jalan masuk menuju gedung Balai Kota. Secara bergantian perwakilan dari mereka mulai menyampaikan orasi di hadapan pengguna jalan. Spanduk ditulis menggunakan cat semprot bewarna merah dan kemudian dibentangkan. Lewat aksi ini, mereka mengucapkan “selamat” atas sepuluh masalah yang dinilai sebagai bentuk kegagalan dari kinerja pemerintah.

Di antaranya ialah selamat atas peningkatan penduduk miskin, lubang tambang yang tak direklamasi, tidak dapat menyelesaikan masalah BPJS, disinggung pula kesejahteraan atlet berprestasi. Selain itu, banyak jalanan rusak, gizi buruk pada balita, logonya terindikasi plagiat, banyak infrastruktur pendidikan yang masih tidak layak, banjir yang tidak pernah terselesaikan, serta banyak warga yang kekurangan air bersih.

Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menjadi orang yang akan mereka temui. Namun rupanya Jaang sedang tidak ada di tempat karena tengah melaksanakan ibadah umrah. Mahasiswa akhirnya mengubah haluan dan bergerak ke Gor Segiri untuk menemui Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairuddin yang saat itu tengah mengisi acara talk show di Pekan Raya Samarinda.

Ditemui di tengah aksi, Derviansyah selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa 10 tuntutan itu belum mencakup keseluruhan permasalahan di Samarinda, “Sebenarnya masih banyak permasalahan lainnya. Ini adalah bukti kegagalan pemerintah Kota Samarinda, gagal mensejahterakan masyarakat Samarinda," terangnya.

Ia juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk kecintaan mahasiswa kepada Samarinda. Dari sekian banyak permasalahan yang dituntut dalam aksi, Dervi mengatakan fokus utama yang dibawa ialah isu lingkungan, “Kami lebih fokus ke pertambangan, banjir, serta menagih janji smart city,” katanya.

Rupanya, kehadiran massa di tidak serta merta langsung diterima. Pihak kepolisian sempat tak mengizinkan mahasiswa untuk masuk menemui Sugeng. Hal ini dikarenakan tempat pelaksanaan aksi di Gor Segiri tidak sesuai dengan surat perizinan yang tertulis, yakni di Balai Kota. Namun setelah melalui perundingan, beberapa perwakilan mahasiswa diizinkan untuk masuk.

Di dalam Ruang Serbaguna Gor Segiri, Sugeng menanggapi 10 permasalahan yang dibawa Garuda Mulawarman. “Saya minta yang sepuluh tadi dilengkapi dulu dengan data, nanti akan saya jawab resmi juga dengan data,” jawab Sugeng.

Sementara dikonfirmasi sore tadi, Dervi mengatakan akan ada tindak lanjut dari Garuda Mulawarman setelah aksi hari ini. “Garuda Mulawarman akan on air di salah satu radio sekaligus menyampaikan data-data terkait masalah di Samarinda. Masalah prioritas dan kajian nantinya di fokuskan ke fakultas terkait.” (adl/wil)



Kolom Komentar

Share this article